Berita Lampung

Disdikbud Lampung Akan Lakukan Percobaan Kelas Migran di 5 SMK Bandar Lampung dan Metro

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung akan melakukan percobaan kelas migran pada 5 SMK di Lampung. 

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Teguh Prasetyo
tribunlampung/bayu saputra
KELAS MIGRAN - Kadisdikbud Lampung, Thomas Amirico mengatakan, pihaknya akan melakukan percobaan kelas migran pada 5 sekolah sebagai pilot project program tersebut, Kamis (22/5/2025).   

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung akan melakukan percobaan kelas migran pada 5 SMK di Lampung

Kadisdikbud Lampung, Thomas Amirico mengatakan, pihaknya akan melakukan percobaan kelas migran pada 5 sekolah sebagai pilot project program tersebut. 

"Sampai saat ini persiapan kelas migran vokasi yang akan dilakukan di Provinsi Lampung telah siap dilaksanakan," kata Thomas Amirico di Bandar Lampung, Kamis (22/5/2025). 

Ia mengatakan, adapun kelas migran tersebut akan digelar di 3 SMK di Bandar Lampung dan 2 SMK di Kota Metro. 

"Kelas migran vokasi di SMK dan beberapa SMA sendiri sedang proses pematangan, baik juknis hingga bahan ajarnya," kata Thomas.

Ia mengatakan, pihaknya pada minggu depan akan melakukan rapat koordinasi (rakor) dengan seluruh sekolah jenjang SMK.

Kemudian Disnaker, Bank Lampung, dan BP3MI (Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia) Lampung serta ada beberapa pihak dari Jepang. 

"Nantinya anak-anak atau para lulusan bisa difasilitasi ke luar negeri melalui Bank Lampung," kata Thomas. 

Ia mengatakan, para lulusan diharapkan pada akhirnya tidak menganggur. 

Adapun konsep awalnya, ssiwa kelas XII dimitigasi dahulu, siapa saja yang ingin bekerja ke luar negeri. 

"Kalau mau ke Jepang kita siapkan kelasnya, jadi mereka sebelum lulus sekitar 7 bulan ditatar dulu calon pekerja migran tersebut," kata Thomas.

Lalu selama 6 bulan para siswa diajarkan bahasa, yakni bahasa negara tujuan dan bahasa Inggris.

Para siswa diajarkan keterampilan selama satu bulan sesuai pekerjaaan negara tujuan dengan harapan terbiasa dan mentalitasnya terbangun. 

"Ada total selama 7 bulan siswa kelas migran ini akan diajarkan bahasa tujuan dan keterampilannya," imbuhnya.

Kemudian setelah lulus, cukup modal bahasa dan keterampilan maka sudah siap diberangkatkan ke negara tujuan. 

"Model ajar sesuai negara tujuan, bahasa diajarkan serta keterampilan sesuai negara tujuan," ucap Thomas.

Sebelumnya Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI), Abdul Kadir Karding menyambut baik gagasan atau rencana Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal terkait pembentukan kelas migran di sekolah. 

"Jadi di Lampung ada gagasan dari Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal bahwa pak gubernur akan membentuk kelas migran Indonesia," kata Menteri PPMI, Abdul Kadir Karding saat kunker. 

(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra) 

 

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved