Wawancara Eksklusif

Parosil Mabsus Ingin Jadikan Sekolah Kopi sebagai Ikon Lampung

Dalam periode keduanya menjadi bupati, Parosil tentu punya segudang program unggulan untuk memajukan Kabupaten Lampung Barat.

Penulis: Riyo Pratama | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Deni Saputra
POTENSI KOPI - Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus bicara soal potensi kopi dalam wawancara eksklusif bersama Pemimpin Redaksi Tribun Lampung Ridwan Hardiansyah pekan lalu. 

Kemudian kita buat yang namanya Kampung Kopi, yang alhamdulillah mendapat apresiasi dari Kementerian Pariwisata, dan juga (Kementerian) Pemuda dan Olahraga, dari gubernur dan Mendagri.

Sebagai upaya integrasi kebijakan, kami tidak cuma membuat Kampung Kopi, tapi juga membuat Sekolah Kopi, yang di Indonesia ini baru ada di Lampung Barat.

Kami sadar, ini memang pemikiran yang brilian, walaupun sarana dan prasarananya masih sangat sederhana. Dan ke depan ini akan menjadi fokus kami agar Sekolah Kopi ini dilakukan revitalisasi perbaikan sarana dan prasarana penunjang sebagai ikon kebanggaan masyarakat Lampung bahwa Lampung Barat merupakan daerah penghasil kopi terbaik.

Bagaimana kondisi petani kopi Lampung Barat saat ini?

Jadi tujuan Sekolah Kopi ini memang untuk memberikan bekal pengetahuan tentang apa itu kopi dan jenisnya, serta bagaimana caranya agar kopi ini mempunyai nilai tambah.

Ke depan tentu saya berharap Sekolah Kopi ini melahirkan anak-anak muda hebat yang mempunyai pengetahuan tentang kopi melebihi orang tua dan pendahulunya, agar bisa mengubah nilai dari kopi, termasuk bisa melahirkan barista-barista muda.

Sehingga kalau dulu kita buat kopi harganya mungkin hanya Rp 5.000, tapi ketika sudah diolah oleh barista berkualitas dari sekolah kopi, maka bisa meningkatkan harga kopi menjadi Rp 15.000-Rp 20.000.

Kemudian, Sekolah Kopi juga bukan hanya untuk edukasi, tetapi juga bisa menjadi ekowisata, yang bisa meningkatkan kunjungan wisatawan yang bisa menumbuhkan perekonomian.

Ke depan kami akan minta dukungan pemerintah, termasuk dari Pak Gubernur, untuk meningkatkan pengelolaan Sekolah Kopi ini. Karena kalau hanya mengandalkan APBD Lampung Barat, menurut saya ini agak berat.

Dengan dukungan Pak Gubernur, kami ingin menjadikan Sekolah Kopi menjadi ikon Lampung, karena sejauh ini yang orang luar tahu Lampung ini adalah penghasil kopi.

Jadi kita ingin meningkatkan nilai kopi ini bukan hanya bijinya, termasuk kulit kopi saat ini tidak hanya jadi limbah, tetapi bisa dimanfaatkan untuk menjadi pupuk, pakan ternak, bahkan kuliner kue kering, dan yang lainnya. Karena ternyata kulit kopi itu banyak manfaatnya dan bisa dibuat menjadi berbagai macam olahan.

Selain Sekolah Kopi, sebenarnya apa saja potensi wisata di Lampung Barat yang notabenenya merupakan wilayah pegunungan?

Lampung Barat ini mempunyai potensi wisata gunung, ada Seminung dan Pesagi. Ada potensi Danau Ranau dan Danau Suoh. Ada air terjun banyak. Ada situs prasejarah Megalitikum Batu Brak, termasuk aset-aset budaya yang bisa menarik wisatawan.

Bahkan saat ini banyak kreativitas anak muda mengubah bukit yang tadinya wilayah hortikultura menjadi lokasi wisata, seperti Bukit Bakung, Negeri di Atas Awan. Kita punya arung jeram di Way Besai, dan lain-lain.

Ke depan, apa upaya memaksimalkan potensi wisata Lampung Barat?

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved