Berita Lampung

Fisip Unila Siapkan Pekerja Migran Berkompeten di Bidangnya

Fisip Unila kini tengah menyiapkan pekerja migran yang siap bekerja ke luar negeri. 

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
SIAPKAN PEKERJA MIGRAN - Dekan Fisip Universitas Lampung, Prof  Anna Gustina Z saat diwawancarai awak media di ruang kerjanya, Kamis (5/6/2025). Fisip Unila tengah mempersiapkan pekerja migran berkompeten di bidangnya. 

Pekerja migran legal itu tidak susah karena Kementerian P2MI sendiri sudah menyediakan berbagai fasilitas bagi siapapun yang akan bekerja di luar negeri.

Dengan lebih mudah dengan sistem jemput bola melalui kantor-kantor perwakilan di provinsi. 

Harapannya mahasiswa yang KKN diberikan edukasi untuk bagaimana prosedurnya menjadi pekerja migran yang legal. 

Serta mempersiapkan adik-adik mahasiswa sebagai pekerja di luar negeri tapi pekerja yang memiliki kompetensi sesuai minat dan bakat mereka, serta negara tujuan. 

"Jadi setelah pertemuan dengan Mas Menteri P2MI Abdul Kadir Karding dengan Universitas Lampung, ada MoU dengan Bu Rektor, dan PKS (Perjanjian Kerja Sama) dengan FISIP Unila terkait migran," kata Prof Anna. 

Dengan harapan ke depan ini juga tidak hanya berhenti di Fisip dan kemungkinan juga dengan Fakultas Hukum, mereka punya lembaga bantuan hukum seandainya pekerja migran ada yang bermasalah terkait legalitasnya. 

"Tetapi yang paling penting adalah mempersiapkan pekerja migran untuk mengerti legalitas dari setiap kontraknya," imbuhnya.

"Secara hukum mereka harus terlindungi, seandainya mereka bermasalah, mereka tahu harus kemana dan termasuk juga harapan dari kementerian," kata Prof Anna.

Untuk di FISIP sendiri sudah ada beberapa penelitian dengan ada DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) Fisip dan DIPA Unila

Hal itu yang sudah mengarah untuk mengaplikasikan penelitian tentang pekerja migran

"Sebenarnya, secara personal, kalau kayak penelitian-penelitian terus pengabdian dosen-dosen terkait pekerja migran sudah jalan," kata Prof Anna.

Akan tetapi karena ini sudah ada kementerian yang khusus, Kementerian P2MI maka kebih fokus ke pekerja migran.

Sehingga secara lembaga bisa diharapkan kegiatannya tidak terputus tapi berkesinambungan dan tidak tumpang tindih juga. 

"Jadi mas menteri menyampaikan tantangan utamanya adalah bagaimana menghadapi para calo pekerja migran ilegal ini," ucap Prof Anna.

Mereka menawarkan kemudahan tapi kenyataannya menimbulkan kerugian yang besar bagi pekerja migran

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved