Berita Terkini Nasional

Tangisan Istri Saksikan Evakuasi Sopir Truk Kecelakaan di Bengkulu sudah Tak Bernyawa

Diketahui sopir truk tersebut meninggal dunia dan jasadnya terjepit bodi mobil sehingga membuutuhkan waktu untuk evakuasi

TribunBengkulu/M Rizki Wahyudi
KECELAKAAN MAUT - (kiri) Proses evakuasi sopir tronton yang mengalami kecelakaan tunggal di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, pada Jumat (13/6/2025) pagi. (kanan) Momen istri menangis saat menyaksikan evakuasi jenazah suami. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bengkulu - Tangisan istri seakan menyayat hati ketika jasad suami sedang berusaha dievakuasi dari dalam truk tronton yang ringsek kecelakaan.

Diketahui sopir truk tersebut meninggal dunia dan jasadnya terjepit bodi mobil sehingga membuutuhkan waktu untuk evakuasi.

Tak cukup sejam, proses evakuasi jenazah sopir truk sampai berjam-jam karena sulitnya medan.

Di tengah proses evakuasi tersebut istri dari sopir truk datang ke tempat kejadian kecelakaan yang menewaskan sang suami di Simpang Poak Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.

Suasana duka menyelimuti Jalan Lintas Curup-Bengkulu karena adanya kecelakaan maut yang terjadi pada Kamis malam (12/6/2025).

Tubuh sopir truk berhasil dievakuasi setelah terjebak berjam-jam, namun sudah tidak bernyawa lagi.

Sopir yang meninggal tersebut merupakan pengendara truk tronton bermuatan semen BG 9873 EV.

Tru tersebut mengalami kecelakaan tunggal hingga menyebabkan sang sopir, Eko Setiyono (41), meninggal dunia di tempat.

Korban merupakan warga Desa Bamasco, Kecamatan Tuah Negeri, Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan.

Diduga, truk mengalami rem blong dan hilang kendali saat melintasi di lokasi. 

Suasana semakin memilukan ketika istri korban tiba di lokasi kejadian dan menyaksikan langsung proses evakuasi jasad suaminya dari dalam kabin truk yang ringsek.

Tak mampu menahan duka, sang istri langsung menangis histeris.

Tubuhnya lemas, suaranya serak dan tak kuat menahan kepedihan saat menyaksikan jenazah sang suami dievakuasi tim SAR dan petugas kepolisian.

Selama proses evakuasi berlangsung, ia terus menangis tak henti-henti. 

Kepedihan istrinya ini karena suaminya berangkat bekerja tanpa keluhan sakit atau firasat apapun.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved