Berita Terkini Nasional

Video Viral di Medsos, Dedi Mulyadi Langsung Jemput Ibu yang Dianiaya Anak Kandung di Bekasi

Kang Dedi Mulyadi atau KDM tersebut, langsung menjemput korban penganiayaan anak kandung yang bernama Meilani (46), pada Senin (23/6/2025). 

Editor: Teguh Prasetyo
TribunJabar.id/Eki Yulianto
RESPONS DEDI MULYADI - Ilustrasi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat meninjau lokasi bencana longsor di kawasan Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Sabtu (31/5/2025). Kang Dedi Mulyadi atau KDM langsung menjemput Meilani (46), ibu yang dianiaya anak kandung di Bekasi, pada Senin (23/6/2025).  

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BEKASI - Beberapa hari ini beredar di media sosial video seorang pemuda tertangkap basah menganiaya ibunya sendiri di Perumahan Irigasi, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Adapun penganiayaan tersebut terjadi di garasi rumah korban dan terekam CCTV dan videonya viral di media sosial. 

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi pun langsung merespon peristiwa yang membuat geram jagat media sosial.

Sosok yang kerap dipanggil dengan nama Kang Dedi Mulyadi atau KDM tersebut, langsung menjemput korban yang bernama Meilani (46), pada Senin (23/6/2025). 

Penjemputan tersebut dibenarkan oleh Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, saat ditemui di Plaza Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Senin.

"Tadi pagi sudah dijemput. Saya kira itu adalah bentuk perhatian ya, bahwa memang kepala daerah harus begitu," kata Tri Adhianto. 

Meski begitu, ia mengaku tidak mengetahui secara pasti tujuan penjemputan tersebut.

Namun, Tri menduga langkah itu dilakukan untuk mendalami penganiayaan sekaligus memberikan pendampingan psikologis kepada korban. 

"Mungkin lebih bagaimana Pak Gubernur ingin mendalami lebih dalam lagi secara psikologis dan tentu sama dengan seperti saya tentu akan memberikan motivasi semangat kepada seorang ibu yang terluka hatinya," jelas Tri. 

Wali Kota juga menyampaikan rasa sedih dan marahnya atas tindakan kekerasan yang dilakukan pelaku terhadap ibu kandungnya sendiri. "Saya sangat sedih dan marah sebetulnya dengan kondisi yang terjadi," ujarnya.

Sebelumnya beredar video saat seorang ibu berbaju biru hendak keluar dari pagar rumahnya.

Namun, tiba-tiba laki-laki yang diduga sebagai anaknya langsung memukul kepala ibunya berkali-kali.

Tak hanya itu, pemuda itu juga melempar sandal berwarna hitam ke arah ibunya.

Bahkan, pemuda tersebut juga menjambak dan menyeret korban. 

Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro membenarkan peristiwa penganiayaan itu. Ia memastikan, pelaku sudah ditangkap di Bekasi Timur.

"Alhamdulillah kita sudah amankan pelakunya setelah dari korban membuat laporan," ucap Wahyu, Minggu (22/6/2025). 

Saat ini, kata Wahyu, pelaku sudah berada Polres Bekasi Kota untuk dilakukan pemeriksaan.

Belum diketahui secara pasti apa penyebab pemuda itu menganiaya ibunya sendiri.

Ia mengatakan, pemuda tersebut bernama Mochamad Ichsan Ezra Candra (MIEC) yang berusia sekitar 23 tahun. Adapun korban bernama Meilani (46). 

Sementara Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Binsar Hatorangan Sianturi menjelaskan, peristiwa penganiayaan terjadi di teras rumah korban, Kamis (19/6/2025), sekitar pukul 12.15 WIB.

Binsar menjelaskan, peristiwa bermula saat korban tengah duduk di teras rumah setelah membersihkan rumah. 

Pelaku tiba-tiba meminta ibunya untuk meminjamkan sepeda motor milik tetangga untuk keperluan pribadi.

Permintaan itu ditolak korban dengan alasan enggan merepotkan tetangganya karena sudah terlalu sering meminjam.

Namun, pelaku tetap memaksa agar sang ibu tetap berusaha meminjam motor. 

Bahkan sang ibu lalu menyarankan agar anaknya menggunakan sepeda yang tersedia di rumah.

Penolakan tersebut memicu kemarahan pelaku.

"Tersangka langsung melemparkan bangku yang sedang tersangka duduki ke arah korban, namun tidak mengenai korban," ungkap Binsar. 

"Setelah itu tersangka mengambil sebuah sandal dan digenggam oleh tersangka menggunakan tangan kanan, kemudian tersangka mendekati korban dan memukul kepala korban sebanyak lebih dari lima kali hingga korban terjatuh," jelasnya. 

Korban akhirnya menyanggupi dan mencoba menghubungi salah satu rekannya, tetapi permintaan itu juga ditolak.

Setelah itu, korban meletakkan ponsel di atas meja di teras rumah.

Pelaku yang melihat tindakan ibunya itu mengira korban membanting ponsel karena kesal. 

MIEC pun murka dan mulai merusak barang-barang di sekitar.

"Pelaku di situ merasa korban membanting ponsel. Sedangkan itu tidak terjadi. Kemudian pelaku refleks menendang pot dan kemudian membanting kursi namun tidak kena," jelas Binsar. 

Setelah melampiaskan amarahnya, pelaku memukul korban berkali-kali menggunakan sandal hingga korban jatuh tersungkur.

Ia juga memukul kepala dan punggung korban, lalu menjambak kerudung hingga robek.

Sang ibu yang kesakitan mencoba bangkit dan menjauh dari pekarangan rumah, menuju area samping.

Namun, pelaku justru masuk ke dalam rumah dan mengambil sebilah pisau dari dapur. 

Pisau tersebut rencananya akan digunakan untuk menyerang sang paman yang tiba di lokasi.

Beruntung, sang paman yang mengetahui insiden itu langsung menangkap pelaku dengan bantuan petugas keamanan. Ia langsung menyerahkannya ke pihak kepolisian. 

"Tidak lama datang adik dari korban dan sekuriti mengamankan pelaku dan dibawa ke kantor polisi. Dari hasil pemeriksaan, terdapat memar di bagian kepala korban dan di pinggang korban. Pelaku sudah kami tangkap dan kami lakukan penahanan," pungkas Kasat Reskrim.

(tribunnetwork)

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved