3 Polisi Gugur di Way Kanan Lampung

Ahli Forensik Sebut Peluru Hancurkan Otak Aipda Petrus

Polda Lampung dr Chaterina Andriani menjelaskan, AKP Lusiyanto terkena tembakan di dada sebelah kanan yang menembus jantung dan paru-paru.

SRIPOKU/ANDI WIJAYA
SIDANG PENEMBAKAN - Pengadilan Militer I-04 Palembang kembali menggelar sidang lanjutan kasus penembakan tiga anggota polisi Way Kanan, Senin (7/7/2025). Agenda sidang kelima ini adalah mendengarkan keterangan saksi ahli dari bidang forensik, yaitu dr Catrina Riani SpF MKes dan dr I Putu Swartama. 

Tribunlampung.co.id, Palembang - Tiga anggota polisi di Way Kanan yang menjadi korban penembakan oleh oknum TNI mengalami luka tembak di lokasi berbeda. 

Ketiga anggota polisi tersebut yaitu Kapolsek Negara Batin AKP (anumerta) Lusiyanto, Aipda (anumerta) Petrus Apriyanto, dan Briptu (anumerta) Ghalib Surya Ganta.

Hal itu terungkap dalam sidang lanjutan di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Senin (7/7/2025). 

Ahli forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung dr Chaterina Andriani menjelaskan, AKP Lusiyanto terkena tembakan di dada sebelah kanan yang menembus jantung dan paru-paru. 

Aipda Petrus Apriyanto mengalami luka paling parah.

Ia mengalami luka di bola mata sebelah kiri, yang menyebabkan proyektil menghancurkan bagian otaknya. 

Sementara itu, Briptu Ghalib Surya Ganta ditembak pada bagian bawah bibir sebelah kiri, yang menembus tulang rahang bawah dan mengakibatkan patah gigi keempat rahang bawah. 

“Seluruh korban mengalami luka tembak tunggal hingga mengenai organ vital yang membuatnya tewas,” ungkap Chaterina. 

Dari ketiga korban, terus Chaterina, luka Petrus merupakan yang paling parah. 

Tembakan tersebut memecahkan bola matanya dan merusak fungsi otak. 

“Tempurung kepala sebelah kiri pecah berbentuk huruf C, serpihan proyektil pecah di bagian otak dan bola mata kiri hancur. Ada bundaran di bagian belakang kepala yang membuat peluru berhenti,” jelasnya. 

Dalam sidang tersebut, Oditur Militer Letnan Kolonel (Letkol) CHK Zarkasih juga menanyakan kepada Chaterina mengenai keberadaan proyektil yang menembus kepala Petrus. 

“Ada yang tersisa?” tanya Oditur. 

“Tidak, karena proyektilnya pecah dan ditemukan serpihan-serpihan di dalam otak untuk korban Bripka Petrus,” jawab Chaterina. 

Ditembak dari Jarak Dekat

Halaman
123
Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved