Berita Terkini Nasional

Lihat Brigadir Nurhadi di Kolam, Misri Spontan Buat Video 7 Detik, 'Kok Lucu?'

Kuasa hukum Misri Puspita Sari, Yan Mangandar Putra, mengungkap momen saat kliennya berada di satu vila di Gili Trawangan, Lombok.

Kolase Tribun Medan/Ist
PEMBUNUHAN BRIGADIR NURHADI: Kuasa hukum Misri Puspita Sari, Yan Mangandar Putra, mengungkap momen saat kliennya berada di satu vila di Gili Trawangan, Lombok. Tak sendiri, menurut Yan, ketika itu Misri bersama Kompol I Made Yogi Purusa Utama, Ipda Haris, Brigadir Nurhadi serta seorang wanita lagi bernama Melanie Putri. Terungkap pula jika Misri adalah wanita yang disewa Kompol Yogi untuk ikut menginap di Gili Trawangan. Tak main-main, Misri meminta bayaran Rp 10 juta per malam untuk menemani Kompol Yogi. 

"Sedangkan di waktu itu adalah waktu yang dimungkinkan meninggalnya korban antara pukul 20.00 sampai dengan 21.00 WITA," kata Yan.

Keterangan Misri, Yogi, dan Haris, menurut Yan, sama: Mereka tidak tahu kejadian tersebut padahal hasil visum et repertum-nya adalah korban mengalami kekerasan yang cukup parah.

"Anehnya, tiga orang ini enggak ada yang menyaksikan kejadian itu, sebagaimana pengakuan di BAP (Berita Acara Pemeriksaan). Makanya dianggap tiga orang ini bekerja sama," ujar Yan.

Kecurigaan Yan

Yan menilai ada ketidakadilan yang dialami Misri.

"Yang pertama, mereka memanfaatkan ketidakmampuan Misri untuk mengingat kejadian antara pukul 20.00 sampai 21.00 WITA," ujarnya.

Menurut Yan, wajar bila Misri tidak ingat karena kondisinya fly.

"Yang kedua, Misri ini ke sana niatnya liburan atas ajakan Yogi, dan karena tuntutan pekerjaan, jadi dia melayani mengikuti pelanggan yang ia layani," ujar Yan.

Maksud Yan, apabila pelanggan mengajak minum alkohol, maka Misri minum; juga kalau pelanggannya minum obat penenang dan ekstasi, maka Misri ikutan.

Misri pun tidak menjadi ketergantungan ekstasi, karena setelah kejadian tanggal 16 April 2025 itu, menurut Yan, Misri selama dua pekan setelahnya masih bisa bekerja full.

Selain itu, Yogi pun sempat meminta Misri untuk tidak menceritakan ke siapa pun soal obat-obatan termasuk Inex yang dikonsumsi.

Kesurupan Arwah Nurhadi

Menurut Yan, ketidakadilan selanjutnya adalah proses hukum yang lama sejak kematian Nurhadi.

"Ini memungkinkan terjadinya proses manipulasi," ujarnya.

Yan bercerita, bahwa Misri sempat dua hari didampingi psikolog hingga ia menjalani proses hipnoterapi. 

Kenapa?

"Sejak ditetapkan sebagai tersangka pada 17 Juni 2025, Misri kerap stres bahkan kerasukan arwah Nurhadi yang mengatakan nama pelaku dan cara dibunuhnya," ujar Yan.

"Itu tetap ingatannya tidak bisa dibuka. Saat hipno, dia bilang sulit menceritakan, seakan-akan ada sosok raksasa yang wajahnya enggak kelihatan yang melarang dia tidak boleh bercerita di bagian itu," ujar Yan.

"Saya melihat Misri, selain dia takut dengan Kompol Yogi, ya dia ada satu jaringan dengan, mohon maaf, mereka yang pemasok, atau 'mami'-nya, perkiraan saya, muncikarinya yang menekan ke Misri," kata Yan.

Baca juga: Sosok Kompol I Made Yogi, Tersangka Pembunuhan Brigadir Nurhadi

( TRIBUNLAMPUNG.CO.ID / TRIBUNJAMBI.COM )

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved