Berita Lampung
Kisah Pilu Nenek Tunanetra di Lampung Tengah Hidupi 2 Anaknya yang Lumpuh
Seorang nenek di Kecamatan Bangun Rejo, Kabupaten Lampung Tengah harus berjuang keras untuk bertahan hidup.
Penulis: Fajar Ihwani Sidiq | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Lampung Tengah - Seorang nenek di Kecamatan Bangun Rejo, Kabupaten Lampung Tengah harus berjuang keras untuk bertahan hidup.
Kondisi tersebut dialami Sukinem (80), warga Kampung Cimarias, Kecamatan Bangunrejo, Lampung Tengah.
Dengan kondisi tidak bisa melihat (tunanetra), ia harus menghidupi kedua anaknya yang mengalami kelumpuhan.
Nasib pilu Sukinem menggerakkan anggota Bhabinkamtibmas Polres Lampung Tengah bernama Aipda Leonardo Kiswanto.
Ia memberikan dukungan dan memberikan bantuan sosial kepada Sukinem.
Leo mengatakan, Sukinem sebelumnya dikenal sebagai penjual jamu keliling yang selama bertahun-tahun mengayuh sepeda ontel dari kampung ke kampung untuk mencari nafkah.
Selain untuk dirinya sendiri, kata Leo, penghasilan dari berjualan jamu juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan kedua anaknya, Kasdi dan Giatman, yang telah mengalami kelumpuhan selama lebih dari satu dekade.
"Pada Desember 2024, Nenek Sukinem mengalami kebutaan diduga setelah mengonsumsi ikan tongkol, yang menyebabkan ia tidak lagi mampu berjualan," kata Leo kepada Tribunlampung.co.id, Jumat (11/7/2025).
Sebelumnya, pada tahun 2023 lalu, Leonardo sempat memberikan bantuan berupa sepeda baru untuk mendukung aktivitas Sukinem berjualan jamu, yang kala itu masih sehat.
Namun dengan kondisi saat ini, kebutuhan sehari-hari ketiganya dibantu oleh cucu, warga sekitar, serta aparatur kampung setempat.
Leonardo pun tidak berat hati untuk menyisihkan sebagian gajinya guna meringankan beban nenek Sukinem dan anak-anaknya.
Pada Rabu (9/7/2025) lalu, ia datang ke kediaman Nenek Sukinem untuk menyalurkan bantuan sosial berupa beras dan paket sembako.
Leo juga menggalang dukungan dari masyarakat dan para dermawan untuk meringankan beban hidup Sukinem.
"Sudah menjadi tugas kami selaku Bhabinkamtibmas untuk membantu sesama dan bersosial dengan masyarakat terutama yang sedang membutuhkan bantuan, selain menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan lingkungan," ujarnya.
Meski demikian, kata Leo, dia mendengar bahwa saat ini Nenek Sukinem masih memiliki harapan besar untuk bisa melihat lagi dan kembali berjualan jamu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Namun, kata dia, harapan tersebut terhambat karena BPJS-nya telah nonaktif sejak Januari 2025 akibat tunggakan.
"Kami berharap untuk para dermawan dan masyarakat yang tergerak hatinya untuk berbagi rezeki, baik berupa sembako, bantuan dana, maupun membantu pelunasan BPJS, guna membantu meringankan beban hidup Nenek Sukinem," tutupnya.
(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/Fajar Ihwani Sidiq)
Astra Lirik Potensi Lampung, Siap Dorong UMKM Lokal Tembus Pasar Ekspor |
![]() |
---|
Kampung Berseri Astra Hadir di Lampung, Dorong Pemberdayaan Warga |
![]() |
---|
Sumber Pendapatan Pemprov Lampung PAD Rp 4 Triliun dan PKB Rp 1,3 Triliun |
![]() |
---|
Uji Kompetensi Berbasis Merit System, Benteng untuk Wujudkan Birokrasi Profesional |
![]() |
---|
Pemprov Lampung Serahkan Raperda APBD 2026 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.