Lita Gading Sindir Ahmad Dhani Lewat Unggahan Terbaru di Instagramnya

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Psikolog Lita Gading kembali mengunggah video kompilasi Ahmad Dhani setelah dilaporkan sang musisi tersebut ke Polda Metro Jaya pada Kamis (10/7/2025) lalu.

Lewat unggahan Instagram pribadinya @lita.gading, Senin (14/7/2025), sang psikolog justru mengungkap alasan memposting video komplikasi tersebut.

"Saking banyaknya berita yang memalukan ini, saya buat kompilasi video dan foto aja sekalian," tulis Lita Gading dalam keterangan video unggahannya.

Sindiran menohok pun diberikan Lita Gading untuk pelantun tembang Selir Hati itu.

"Biar kalian tahu begitu memuakkan perilaku orang yg menggunakan 'Abuse of Power'," tembaknya.

Untuk diketahui, Lita Gading dilaporkan Ahmad Dhani ke polisi buntut video unggahan sang psikolog yang mengomentari soal keluarga kecil Ahmad Dhani dan Mulan Jameela.

Menurut pihak Ahmad Dhani, aksi Lita Gading itu sudah mempengaruhi kondisi psikis, SA, putri sang musisi.

Hal itu pun juga terlihat dibantah Lita Gading, sang psikolog beranggapan tudingan Ahmad Dhani kepada dirinya tidak berdasar.

"Tuduhan yang tidak berdasar! Kita lihat kalau sampai ini di proses hukum! Pasti Ada yg salah dalam penegakan Hukum di negara Kita !!!??? Kalian saksi yaa Netizen 'waras' yg luar biasa Love you all ," ungkapnya.

Dalam keterangan unggahan itu, Lita Gading juga terlihat menandai akun Instagram resmi dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, wapres Gibran hingga Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

"@prabowo @prabowogibran @syamsul_jahidin @kdm_jawabarat @dedimulyadi71 @bareskrim @bareskrimppa @adeary_millcop @titokarnavian," tukasnya.

Kuasa Hukum Pastikan Lita Gading Tidak akan Minta Maaf ke Ahmad Dhani
 
Dalam pemberitaan sebelumnya, Lita Gading melalui kuasa hukumnya, Syamsul Jahidin mengatakan tidak akan meminta maaf kepada Ahmad Dhani dalam persoalan ini.

"Dan klien kami ini kami pastikan tidak akan mengatakan minta maaf," ujar sang kuasa hukum dikutip dari YouTube Intens Investigasi.

"Minta maaf untuk apa? Kelihatan kami tidak akan minta maaf. Karena untuk meminta maaf untuk apa?" tambahnya.

Di momen itu, kuasa hukum Lita menyebut kliennya hanya memberikan edukasi dalam konten yang memuat foto SA.

"Dan sudah disampaikan di videonya sendiri, mereka pun sedih mengakui bahwa ini katanya video edukasi. Mereka menganggap itu bukan edukasi. Itu kan anggapan mereka secara pribadi, bukan secara undang-undang."

"Kalau jika di dalam video itu dia mengatakan sudah diatur tentang konvensi anak tahun 1989, ini saya terangkan konvensi anak tahun 1989 mengatur tentang perlindungan anak. Pertanyaan saya, apakah anaknya beliau ini mengalami perundungan? Mengalami kekerasan? Apakah sudah diperiksa di psikolog? Apakah ada terdampak dia sampai tidak bisa sekolah?"

Klien kami malah mengedukasi agar jangan dibawa anaknya, malah dia mengedukasi. 'Please deh jangan lu bawa anak lu ke dalam permasalahan lu. Karena anak tidak ada masalah sangkut paut dengan orang tua',"  pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com