Berita Terkini Nasional

Alasan Sebenarnya Anggota TNI AL Tembak Nelayan Pakai Peluru Karet

Anggota TNI AL yang melakukan penembakan merupakan personel patroli adalam KRI Sutedi Senoputra-378 (KRI SSA-378).

Tribunlampung.co.id/Dominius Desmantri Barus
ILUSTRASI KAPAL NELAYAN - Kapal nelayan bersandar di dermaga Bom Kalianda, Lampung Selatan, Sabtu (16/12/2023). Alasan sebenarnya anggota TNI AL tembak nelayan di perairan Palembang pakai peluru karet. 

"Kami berangkat dua kapal, satu kapal saya isi lima orang satunya lagi berisi empat orang awak. Pas kami lagi jaring ikan arah mau pulang ada kapal perang lewat berpapasan dari arah Bangka, ternyata dia putar balik," kata Rusdianto saat dijumpai di Rumah Sakit Islam Ar-Rasyid, Minggu (13/7/2025).

Karena kapal tersebut terlihat putar arah, ia mengingatkan anak buahnya untuk berhati-hati.

"Saya bilang ada kapal patroli, hati-hati ke anak buah saya. Posisi kami di perairan laut Tanjung Birik tapi agak maju lagi," kata dia.

Melihat kapal tersebut mendekat, Rusdianto bersama anak buahnya kemudian menjauh dari kapal tersebut.

Namun kapal tersebut tetap mengejar dan akhirnya menurunkan sebuah perahu karet berisi sekitar delapan orang berpakaian loreng.

"Tiba-tiba kapal besar itu menurunkan speedboat karet, isinya delapan orang pakai baju seragam loreng. Pas sudah dekat, dari perahu karet itu menembak ke arah kami," ujar dia.

Karena ombak besar, Rusdianto kemudian membawa kapalnya menjauh.

Akan tetapi, lanjut dia, perahu karet itu tetap mengejar sedangkan satu kapal lagi miliknya, umgkap dia, tertinggal di belakang.

"Aku mau nunggu anak buah yang di kapal satunya selesai tapi ada ombak besar jadi saya menjauh duluan, tapi perahu karet itu tetap mengejar kami," katanya.

Yogi yang saat itu sedang memindahkan ikan dari jaring ke tempat penyimpanan, kata dia, terkena tembakan di bagian leher tepatnya di bawah jakun.

"Yogi ngasih tahu kalau dia kena tembak. Saya teriak ke arah perahu itu 'ini anak buah saya ada yang kena tembak' sambil menunjukkan orang dan lukanya. Tidak lama, perahu karet itu pergi tapi malah mendekat ke arah kapal saya yang satunya," ungkap dia.

Setelah kejadian itu, Rusdianto mengatakan kapalnya terus menjauh dan menuju daratan untuk mencari bala bantuan dengan menghubungi rekannya yang memiliki speedboat.

"Karena susah dapat sinyal, setelah berhasil menghubungi teman, sekitar jam 5 sore kami dijemput speedboat terus menuju ke Sungsang. Setelah diperiksa dokter di sana baru dirujuk ke RS Islam Ar-Rasyid, tadi malam sampainya, " tandasnya.

Kondisi Korban

Juga dilansir dari Tribun Sumsel, kondisi korban saat ini, Yogi (26) yang merupakan nelayan asal Sungai Benar RT 1 RW 1 Sungsang Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin, Sumsel telah membaik.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved