Berita Terkini Nasional
Alasan Sebenarnya Anggota TNI AL Tembak Nelayan Pakai Peluru Karet
Anggota TNI AL yang melakukan penembakan merupakan personel patroli adalam KRI Sutedi Senoputra-378 (KRI SSA-378).
KRI SSA-378, lanjut dia melaksanakan pengejaran terhadap 2 kapal nelayan yang tidak kooperatif dan berupaya melarikan diri yaitu KM Aqshal dan KM Aqshal 2.
Tim patroli, kata Tunggul, memerintahkan keduanya untuk merapat ke KRI dengan menggunakan pengeras suara, namun KM Aqshal menambah kecepatan dan mengarahkan haluannya untuk menabrak KRI.
"Selanjutnya KRI SSA-378 melepaskan tembakan peringatan pertama menggunakan peluru hampa namun KM Aqshal tidak mengindahkan instruksi tersebut, sementara di saat bersamaan KM Aqshal 2 terus melarikan diri menuju daratan," kata Tunggul.
KRI SSA-378, ungkapnya, kemudian menerjunkan tim Visit, Board, Search, and Seizure (VBSS) 1 untuk Pengejaran Penangkapan dan Penyelidikan (Jarkaplid) ke KM Aqshal 2 dengan melepaskan tembakan peringatan namun KM Aqshal 2 mencoba untuk menabrakkan kapalnya.
Tim VBSS 1, kata dia, melepaskan tembakan dengan peluru karet 5 butir ke arah KM Aqshal 2.
Namun, kata dia, KM Aqshal 2 yang berawak 5 ABK tetap menambah kecepatan ke arah daratan dengan kondisi satu orang terkena peluru karet.
"Kemudian, tim VBSS 2 melaksanakan Jarkaplid terhadap kapal terdekat yaitu KM Aqshal dengan melepaskan 15 butir peluru karet," ungkap dia.
KM Aqshal, kata Tunggul, berhasil diamankan dan dikawal merapat ke lambung kanan KRI, dengan kondisi ABK 4 personel di mana 3 ABK terkena peluru karet dan mengalami luka ringan.
"Saat dilaksanakan pemeriksaan dan penggeledahan terhadap KM Aqshal,
ditemukan bekas obat-obatan yang telah terpakai (diduga obat-obatan psikotropika). Selanjutnya, KM Aqshal dikawal menuju Lanal Bangka Belitung untuk proses hukum lebih lanjut," ungkapnya.
Versi Nelayan
Kapten kapal pompong yang mengaku kapalnya ditembaki, Rusdianto, mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (12/7/2025) sekitar pukul 13:00 WIB.
Dilansir dari Tribun Sumsel, kejadian berawal ketika Rusdianto bersama delapan orang lainnya menjaring ikan di perairan laut Birik.
Saat itu, Rusdianto satu kapal bersama korban bernama Yogi. Selain itu, ada juga tiga orang lainnya bernama Adi (28), Iyan (20), dan Bayu (20).
Sedangkan di kapal satu lagi terdapat empat orang yakni kapten kapal Ishak, beserta tiga ABK yakni Ipin, Ipal, dan Kandar.
Kemudian, lanjut dia, sebuah kapal melintas berpapasan dan balik arah.
Siswi SMA Tewas Tertabrak Mobil Kapolres saat Mengendarai Motor Menyeberang Jalan |
![]() |
---|
9 Tahun Pacaran Tak Dinikahi Wanita Tuntut Ganti Rugi Mantan Kekasih Rp 1 Miliar |
![]() |
---|
Kronologi Kasus Kacab Bank BUMN Tewas, 15 Orang Terlibat Pembunuhan |
![]() |
---|
427 Murid Keracunan setelah Santap MBG Menu Bakso, Jagung dan Mi |
![]() |
---|
Modus Sebenarnya Bripda Alvian Bunuh Putri Apriyani masih Didalami |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.