Kegiatan Apresiasi Kreasi: Polri untuk Masyarakat 2025, Hafiza Dongeng untuk Om Kapolri

Namun, Hafiza tak setuju. Menurutnya, polisi tidak suka menangkap anak kecil.

Tapi, justru kerap membantu banyak orang. Mafalah masih tak percaya.

Hingga sampai di hari Jumat. Saat itu, sekolahnya berkunjung ke alun-alun kota.

Saat hendak menyeberang ke alun-alun, rombongan anak TK itu bertemu polisi yang bergegas membantu mereka untuk menyeberang.

“Pak polisi berkata, ‘Halo anak-anak kalau mau menyeberang, kalian harus tengok ke kanan dan ke kiri terlebih dahulu ya. Ini adalah garis zebra cross. kalian pastikan ya menyeberang di sini, sini bapak bantu menyeberang,” cerita Hafiza dengan suara meninggi khas bapak-bapak.

Tak sampai di sana, Hafiza juga menirukan suara peluit yang dibunyikan polisi tersebut untuk menghentikan laju kendaraan yang berlalu-lalang.

Melihat kebaikan polisi, Mafalah mengakui kesalahannya pada awal pekan.

“Ternyata benar ya Hafiza. Pak polisi itu tidak suka menangkap anak anak kecil. Aku besok juga mau jadi pak polisi sama kayak Hafiza,” kata Hafiza memerankan Falah.

Kapolri nampak serius memperhatikan dongeng yang diceritakan Hafiza.

Sesekali ia tersenyum dan tertawa mendengar celoteh Hafiza yang sangat lancar ketika membacakan dongeng.

Bahkan, di akhir cerita Kapolri bertepuk tangan.

"Aduh aduh pinter banget. Terima kasih ya, om Kapolri diceritain dongeng yang bagus banget," ucapnya.

Kepada Kapolri, Hafiza mengaku ada dua cita-cita yang ingin ia capai jika kelak sudah besar.

"Mau jadi Polwan sama pendongeng,” jawab Hafiza saat ditanya Kapolri.

Kepolosan bocah ini disambut dengan tepuk tangan dan doa dari para hadirin.