Berita Lampung
15 Tahun Terakhir, Angka Kemiskinan di Lampung Turun 10 Persen
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat, persentase penduduk miskin pada Maret 2025 sebesar 10,00 persen.
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Endra Zulkarnain
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung- Angka kemiskinan di Provinsi Lampung kembali menunjukkan tren penurunan.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat, persentase penduduk miskin pada Maret 2025 sebesar 10,00 persen.
Angka ini menurun 0,62 persen poin dibandingkan September 2024 yang tercatat 10,62 persen, dan turun 0,69 persen poin dibandingkan Maret 2024.
Kepala BPS Provinsi Lampung, Ahmadriswan Nasution, mengatakan penurunan angka kemiskinan dalam jangka panjang terbilang signifikan.
“Angka kemiskinan perlu dilihat dalam perspektif jangka panjang. Pada 2010, persentase penduduk miskin di Lampung mencapai 18,96 persen. Kini, setelah 15 tahun, turun menjadi 10 persen,” ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (25/7/2025).
Terkait potensi penurunan lebih lanjut, Ahmadriswan menilai hal itu masih mungkin dicapai lewat kebijakan pemerintah yang tepat sasaran.
“Apakah data ini sudah stagnan atau masih bisa ditekan lebih jauh? Menurut saya masih bisa. Dengan kebijakan berbasis data, upaya pengurangan kemiskinan dan pengangguran bisa semakin efektif,” kata dia.
Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 tercatat 887,02 ribu orang.
Jumlah ini turun 52,28 ribu orang dibandingkan September 2024, serta berkurang 54,21 ribu orang dibandingkan Maret 2024.
“Jika dilihat berdasarkan wilayah, penurunan kemiskinan di perdesaan lebih besar dibandingkan di perkotaan,” ujar Ahmadriswan.
Persentase penduduk miskin di perkotaan pada Maret 2025 sebesar 7,49 persen, turun 0,42 persen poin dari September 2024.
Di perdesaan, angkanya sebesar 11,32 persen, turun 0,72 persen poin dari sebelumnya 12,04 persen.
Secara jumlah, penduduk miskin di perkotaan turun dari 239,51 ribu menjadi 229,16 ribu orang. Di perdesaan, dari 699,80 ribu menjadi 657,85 ribu orang.
Ahmadriswan menjelaskan, BPS mengukur kemiskinan berdasarkan pendekatan pengeluaran untuk kebutuhan hidup layak.
Karena itu, ia menilai penurunan angka kemiskinan harus disertai strategi jangka pendek berupa bantuan sosial dan strategi jangka panjang melalui pemberdayaan masyarakat.
Perpusda Pesawaran Buka Tukar-Menukar Koleksi Buku dengan Lembaga Lain |
![]() |
---|
Perpadi Keluhkan Gabah Keluar Lampung, Midi: Picu Persaingan Harga |
![]() |
---|
Koleksi Buku di Perpustakaan Daerah Pesawaran Capai 23 Ribu Eksemplar |
![]() |
---|
KONI Lampung Soroti Lokasi Pembangunan Posko Bhayangkara FC, 'Tidak di Depan Kantor Kami' |
![]() |
---|
Profesor Suhendro, Guru Besar IIB Darmajaya Lampung Deteksi Tumor dengan Algoritma CBIR |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.