Berita Lampung

Empat Kabupaten di Lampung Rawan Karhutla, Sejak Januari hingga Juli 2025 Tercatat 428 Hotspot

Sistem Pemantauan Karhutla Kementerian Kehutanan mencatat terdapat 428 titik panas (hotspot) di Lampung sepanjang Januari hingga Juli 2025.

Penulis: Hurri Agusto | Editor: Teguh Prasetyo
Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama
HOTSPOT - Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung, Wahyu Hidayat mencatat dari Januari hingga Juli 2025 terdapat 428 hotspot di seluruh Lampung, Jumat (25/7/2025) 

BPBD Lampung juga telah menerbitkan surat edaran kepada BPBD kabupaten/kota agar meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi karhutla, termasuk memantau sistem peringatan dini kekeringan dari BMKG dan menganalisis wilayah rawan terdampak.

Selain itu, dia menyatakan, pihaknya juga berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta menjalin kerja sama lintas provinsi dalam mengantisipasi situasi tanggap darurat.

"Kami sudah koordinasi dengan BNPB dan kerja sama dengan Sumatera Selatan. Ketika terjadi potensi kebakaran yang meluas, kita akan minta bantuan water bombing helikopter. Water bombing di Palembang itu untuk menanggulangi area Sumbagsel, jumlahnya setidaknya ada 8 unit kalau tidak salah," tambahnya.

Soal kesiapan personel dan peralatan, Wahyu mengatakan, hal tersebut akan lebih dominan ditangani satker di wilayah masing-masing, termasuk dibantu dari unsur Damkar, SAR, maupun TNI/Polri.

"Kami (BPBD) di tingkat provinsi bersifat memfasilitasi, mendorong dan mendukung satker pada wilayah yang terdampak," tuturnya.

Namun, kata dia, ketika terjadi situasi tanggap darurat, maka semua sektor akan dikerahkan, termasuk bandara, pelabuhan, SPBU, maupun unsur lain yang dibutuhkan.

"Termasuk juga di dalamnya penggunaan anggaran, ketika APBD tidak mencukupi maka menggunakan APBN melalui dana siap pakai," ucap Wahyu.

Siapkan 111 Personel

Terkait potensi Karhutla maupun bencana lainnya, Kepala Badan Pencarian dan Penyelamatan (Basarnas) Provinsi Lampung, Deden Ridwansyah menyebut, pihaknya selalu siap untuk melakukan langkah sesuai tupoksi dan kebutuhan.

Deden menuturkan, saat ini pihaknya memiliki 111 personel yang tersebar di beberapa titik.

"Kami total memiliki 8 tim yang selalu siaga, di mana 3 di antaranya di berada di Pos Bakauheni, pos Tanggamus, dan Tulang Bawang. Kami memastikan personel kami selalu dalam keadaan siap 24 jam," ujarnya.

Terkait sarana dan perlengkapan, Deden menuturkan bahwa pihaknya memastikan peralatan yang dimiliki dalam keadaan layak dan cukup untuk menghadapi situasi tertentu.

"Mulai dari peralatan individu personel maupun peralatan tim kita selalu pastikan dalam keadaan terawat," kata dia.

Adapun sejumlah sarana yang dimiliki seperti truk pengangkut personel, Escavator, ATV, kendaraan amfibi untuk melakukan evakuasi di wilayah perairan atau rawa, hingga peralatan lain yang untuk melakukan evakuasi maupun pencarian korban.

"Untuk armada helikopter bantuan yang terdekat itu ada di Atang Sanjaya Bogor dan di Pangkal Pinang," jelasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved