Berita Terkini Nasional

Kesaksian Warga Lihat Kebakaran yang Tewaskan 5 Orang, Termasuk Ibu Hamil

Kesaksian dua warga pertama kali lihat kebakaran yang tewaskan ibu hamil dan 4 orang lainnya.

|
Editor: taryono
TRIBUN JATENG/REZANDA AKBAR
KEBAKARAN - Kondisi rumah yang terbakr di RT 006 RW 002 Kelurahan Mlatibaru, Kecamatan Semarang Timur, Jumat (25/7/2025) sekitar pukul 02.00 WIB. Kesaksian Warga Lihat Kebakaran yang Tewaskan 5 Orang, Termasuk Ibu Hamil. 

Tribunlampungco.id, Semarang - Kesaksian dua warga pertama kali lihat kebakaran yang tewaskan ibu hamil dan 4 orang lainnya.

Peristia terjadi di Jalan Pesanggrahan Raya, Kelurahan Mlatibaru, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (25/7/2025) sekira pukul 02.20 WIB.

Insiden kebakaran ini pertama kali diketahui oleh warga bernama Ramadhan Anggoro (24) dan Fadillah Rizky Ariyanto (20).

Keduanya melihat kepulan asap hitam dan bara api dari rumah itu.

Mengetahui hal itu, keduanya berteriak minta tolong dan menghubungi petugas pemadan kebakaran (damkar).

Sebanyak 8 unit damkar diterjunkan untuk memadamkan api. Kobaran api berhasil dipadamkan sekira pukul 02.15 WIIB.

Anggota keluarga korban yang selamat, Abdul Wahid (69) mengatakan, tak ada suara apapun dari para korban saat peristiwa tragis itu terjadi.

Ia mengetahui kebakaran itu setelah istrinya terbangun karena kepanasan.

"Yang tau awal itu Istri saya yang duluan kepanasan. Saya ikut bangun, terus lari keluar rumah. Api sudah besar. Saya cuma bisa teriak minta tolong," katanya, dilansir TribunJateng.com.

Adapun identitas kelima korban tewas yakni Aminah (65), Amalia (22) dalam kondisi hamil, Muhamad Aditya (14), Kimora Azzalea Rachmadi (4), dan Saidah (55) adik dari Aminah.

Satu dari lima korban tewas, Aditya merupakan siswa kelas 7 SMP Kartiyoso Semarang.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Kartiyoso, Dyong Wahyuni mengatakan, korban merupakan anak yang sopan.

 Sebelum kebakaran merenggut nyawanya, Aditya masih datang ke sekolah dengan ceria.

"Anaknya baik sekali, sopan, santun. Sama Bapak-Ibu guru selalu menghormati. Kemarin dia masih sempat datang ke sekolah dengan sangat ceria," kata Wahyuni, dikutip dari TribunJateng.com.

Ia bercerita, Aditya sempat menunjukkan gelagat yang tak biasa. Remaja itu bersalaman tiga kali dengan guru-gurunya di hari terakhir ia sekolah.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved