Keyakinan Keluarga Diplomat Arya Daru Bukan Akhiri Hidup, Hasil Autopsi Janggal

Keluarga merasa yakin jika diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Arya Daru Pangayunan (39), tewas bukan karena akhiri hidup.

Facebook Arya Daru via Tribunnews.com
DIPLOMAT MUDA TEWAS: Foto Arya Daru Pangayunan semasa hidup. Dia ditemukan tewas dalam kondisi kepala terlilit lakban di kamar kosnya di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025) pagi. Keluarga merasa yakin jika diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Arya Daru Pangayunan (39), tewas bukan karena akhiri hidup. Hal tersebut setelah melihat sejumlah kejanggalan yang dirasakan pihak keluarga Arya Daru atas hasil autopsi jasad korban. Satu di antara kejanggalan tersebut, yakni adalah temuan CTM. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jakarta - Keluarga merasa yakin jika diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Arya Daru Pangayunan (39), tewas bukan karena akhiri hidup.

Hal tersebut setelah melihat sejumlah kejanggalan yang dirasakan pihak keluarga Arya Daru atas hasil autopsi jasad korban.

Satu di antara kejanggalan tersebut, yakni adalah temuan CTM. Pihak keluarga Arya Daru memastikan, jika diplomat muda tersebut tak memiliki riwayat alergi.

Sehingga, adanya kandungan CTM di dalam berbagai jaringan dan cairan tubuh Arya Daru, cukup aneh bagi keluarga.

Temuan CTM tersebut diungkap tim forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), saat mengumumkan hasil autopsi.

Dilansir TribunnewsBogor.com, Dokter Forensik RSCM, Yoga Tohijiwa, mengungkap hasil autopsi jenazah Arya Daru yang diumumkan di Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu.

Dari pemeriksaan di bagian luar tubuh, ditemukan luka terbuka pada bibir bagian dalam, luka lecet pada wajah dan leher serta memar-memar pada wajah, serta memar anggota gerak atas kanan akibat kekerasan tumpul.

Memar yang dialami Arya Daru disebut akibat gerakan memanjat saat berada di rooftop lantai 12 Gedung Kemenlu.

Sementara itu, berdasarkan pemeriksaan toksikologi serta histopatologi, tidak ditemukan zat yang dapat menyebabkan dampak terhadap pertukaran oksigen. 

Bahkan, tidak ditemukan juga adanya zat racun seperti sianida, alkohol hingga arsenik.

"Seluruh organ dan cairan tubuh milik almarhum ADP tidak terdeteksi senyawa toksin seperti pestisida, sianida, arsenik, alkohol, maupun narkoba," ungkap Ahli toksikologi Puslabfor Polri AKP Ade Laksono.

Hanya saja, polisi menemukan adanya kandungan parasetamol dan chlorpheniramine (CTM) pada berbagai jaringan dan cairan tubuh Arya Daru.

Dilansir Halodoc, CTM digunakan untuk mengatasi gejala alergi seperti urtikaria, bersin-bersin, mata berair, dan gatal-gatal.

Sedangkan parasetamol adalah obat untuk meredakan demam dan nyeri, yang biasanya untuk mengobati sakit kepala, nyeri haid, sakit gigi, atau pegal-pegal.

"Temuan ini menunjukkan adanya konsumsi atau paparan obat sebelum kematian," ucap Ade Laksono.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bogor
Tags
autopsi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved