Berita Viral

Emosi Ibunya Sering Dimarahi, Anak Kejar Ayah Kandung Sambil Bawa Parang

Seorang anak berinisial DF (27) nekat menganiaya ayah kandungnya sendiri, S (52) pakai parang karena sering memarahi sang ibu. 

Editor: Kiki Novilia
Tribunlampung.co.id/Domi
ANIAYA AYAH KANDUNG - Ilustrasi parang. Seorang anak berinisial DF (27) nekat menganiaya ayah kandungnya sendiri, S (52) 

Selama ini, mereka hanya terlihat berangkat pagi dan pulang malam.

"Kami jarang sekali bertemu. Mereka berangkat pagi, pulang malam, kadang-kadang sampai jam 10 atau 11 malam, seringnya kami sudah pulang lebih dulu," ujar Priyanti.

"Semuanya (pergi) pas mereka berangkat kerja," imbuhnya.

Menurut Priyanti, ibu dari korban jarang bersosialisasi dengan tetangga. Ia dikenal tertutup dan hanya terlihat saat berangkat dan pulang kerja.

"Enggak pernah keluar, cuma berangkat kerja dan pulang saja. Nggak pernah bergaul sama warga," ungkapnya.

Berbeda dengan sang istri, suami korban kadang masih terlihat berinteraksi singkat dengan beberapa tetangga, termasuk dengan suaminya.

Priyanti mengatakan tangis anak yang kerap terdengar dari dalam rumah sempat membuat warga curiga dan mengetuk pintu, namun selalu mendapat jawaban singkat dan menenangkan. 

“Kalau bocah nangis, paling dijawab, ‘nggak apa-apa, bude, nangis aja’,”kata Priyanti.

Lebih lanjut, Priyanti mengaku baru mengetahui kabar meninggalnya bocah malang itu setelah pelaku menelepon, menyampaikan bahwa anaknya meninggal di rumah sakit dan meminta izin untuk memulangkan jenazah ke kontrakan.

"Awal mulanya dia nelpon ke sini, bilang, 'Anak saya meninggal di rumah sakit, boleh nggak dibawa pulang'," ujar Priyanti 

Menurutnya, warga sempat mengizinkan, meskipun belum tahu secara pasti apa yang terjadi. Mereka pun menunggu hingga pukul satu dini hari, namun jenazah tak kunjung datang. 

Namun, bukannya jenazah yang tiba, tak lama kemudian justru polisi yang datang. Dari situlah terungkap fakta bahwa korban diduga meninggal akibat dianiaya oleh ayahnya sendiri.

"Ditunggu-tunggu sampai jam satu, eh, malah tiba-tiba polisi yang datang," lanjutnya.

Saat tiba di lokasi, polisi langsung menyampaikan bahwa telah terjadi dugaan pembunuhan. 

"Polisi bilang, 'Di sini tadi ada bapak-bapak Batak nggak?' Terus bilang, 'Di sini ada pembunuh.' Kaget dong, kami semua langsung tanya, siapa yang dibunuh? Ternyata anaknya sendiri," tutup Priyanti.

Berita selanjutnya Ditegur karena Isi BBM Berkali-kali, Sopir Truk Aniaya Petugas SPBU Candimas Natar

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved