Tak Terima Fotonya Dipakai untuk Open BO, Wanita Ini Labrak Pelaku ke Hotel

Tak terima lantaran fotonya digunakan orang lain untuk open BO (booking online), seorang wanita di Jakarta Pusat langsung mendatangi pelaku ke hotel.

KOMPAS/RHAMA PURNA JATI
FOTO DISALAHGUNAKAN - Foto ilustrasi, aplikasi komunikasi yang kerap disalahgunakan sebagai ruang untuk transaksi prostitusi secara daring. Baru-baru ini, seorang perempuan melabrak pelaku open BO di Jakarta Pusat lantaran fotonya dipasang di aplikasi kencan. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jakarta - Tak terima lantaran fotonya digunakan orang lain untuk open BO (booking online), seorang wanita di Jakarta Pusat langsung mendatangi pelaku ke hotel.

Foto korban diketahui dipakai untuk pelaku open BO di aplikasi kencan. Video pelabrakan itu pun direkam langsung oleh korban di akun media sosialnya @neneng2113 hingga viral di media sosial.

Dalam video yang diunggahnya, tampak korban mendatangi satu hotel melati di kawasan Jakarta Pusat, tempat pelaku menerima pelanggan dan melabraknya.

Open BO dapat disebut juga sebagai layanan prostitusi dengan mengandalkan media sosial sebagai media promosi. Dari definisi, baik VCS dan open BO jelas masuk dalam kategori kejahatan seks elektronik atau cybersex crime.

Dikutip Tribunlampung.co.id dari TribunJatim.com, korban awalnya ia tidak berniat menyebarkan kejadian tersebut ke media sosial.

Namun, sikap tidak kooperatif dari pelaku membuatnya naik pitam.

"Sebetulnya kalau malam itu admin/joki datang menemui saya dan memperlihatkan akun tersebut lalu menghapus fotonya di hadapan saya, saya gak bakal up video ini. Terima kasih dan maaf atas kegaduhan yang terjadi," ungkapnya, dikutip TribunJatim.com dari TribunJakarta.

Setelah melakukan penggerebekan, korban membawa pelaku ke kantor polisi terdekat.

Namun, kasus tersebut tidak dilanjutkan ke ranah hukum dan hanya berakhir dengan pembuatan surat pernyataan.

"Soal uang yang diberikan pelaku itu hanya uang damai sebesar Rp200 ribu. Itu pun dari keluarga pelaku, dan mereka juga tidak bersedia membuat video klarifikasi," tambahnya.

Korban mengaku kecewa karena pelaku dan keluarganya tidak bersedia meminta maaf secara terbuka.

Korban menegaskan bahwa masalah ini bukan hanya soal pencurian foto, tetapi juga tentang perjuangannya untuk tampil percaya diri di media sosial.

"Cuma foto mungkin bagi segelintir orang itu hanya sekadar foto. Tapi bagi aku, untuk berfoto terlihat sedikit cantik itu bukan hal yang mudah, karena aku ada di tahap ini dengan effort luar biasa, dengan dana yang tidak sedikit,"

"Aku menghidupi diri aku sendiri tanpa orang tua, bahkan untuk makan pun aku bersyukur," ujarnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, Kanit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang, Kompol Martua Malau mengatakan tidak ada laporan resmi yang masuk ke pihaknya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Tags
open BO
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved