Seputar Polri

Tanam 3.000 Bibit Akasia, Mahasiswa dan Densus 88 Rawat Perdamaian di Lampung

Penanaman 3.000 akasia oleh Densus 88 dan mahasiswa Lampung jadi simbol gerakan hijau untuk memperkuat toleransi dan cegah radikalisme.

Editor: Content Writer
Dok. Humas Polri
GIAT HUMANIS POLRI - Tim Pencegahan Densus 88 Antiteror Polri bersama 250 mahasiswa dari berbagai universitas di Lampung menggelar aksi penanaman mangrove dengan tema inspiratif 'Tanam Pohon, Tanam Toleransi – Pohon Tumbuh, Damai Berteduh' di Kota Bandar Lampung, Sabtu (15/11/2025). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Tim Pencegahan Densus 88 Antiteror Polri mengambil langkah unik dan strategis dalam upaya melawan paham radikalisme dan intoleransi (IRET). Bersama dengan 250 mahasiswa dari berbagai universitas di Lampung, mereka menggelar aksi penanaman mangrove dengan tema inspiratif 'Tanam Pohon, Tanam Toleransi – Pohon Tumbuh, Damai Berteduh'.

Kegiatan kolaboratif yang diinisiasi oleh Komunitas Tangan Lampung dan Komunitas Seribu Pohon ini dilaksanakan pada Sabtu (15/11/2025), di Kota Bandar Lampung. Sebanyak 3.000 bibit pohon akasia ditanam sebagai simbol kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi tantangan zaman.

Menurut IPDA Elang Aryo, S.H., dari Tim Pencegahan Densus 88, kegiatan ini memiliki dimensi ganda, yaitu pelestarian lingkungan sekaligus penguatan ketahanan ideologi masyarakat.

Pentingnya keterlibatan generasi muda, khususnya mahasiswa, dalam upaya pencegahan radikalisme dan intoleransi tidak dapat diragukan lagi. Kegiatan ini bukan hanya aksi lingkungan, tetapi juga bentuk nyata penguatan ketahanan masyarakat terhadap pengaruh paham radikal, ujar IPDA Elang Aryo.

Kegiatan ini secara eksplisit bertujuan meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat, terutama generasi muda, dalam membangun budaya damai dan toleransi melalui pelestarian lingkungan hidup.

Rizkia Meutia Putri, S.Agr., selaku Founder Komunitas Seribu Pohon, berharap gerakan ini dapat meluas. Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat lainnya untuk terus bergerak melawan paham IRET dan membangun Indonesia yang lebih damai dan toleran, katanya.

Aksi yang mendapatkan respons positif dari elemen masyarakat ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun gerakan nasional yang berkelanjutan untuk melawan paham-paham yang mengancam persatuan dan kerukunan bangsa.

Baca juga: Polda Lampung Salurkan Lebih dari 3.050 Ton Beras SPHP Lewat Gerakan Pangan Murah

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved