TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDUNG - Begitu menyentuh lidah, rasa mi hijau langsung terasa.
Sawi hijau lebih mendominasi dibandingkan campuran tepung.
Teksturnya juga pas ketika digigit, tidak terlalu kenyal dan tidak keras.
BACA JUGA: Mi Caluek, Kenikmatan Mi Pedas yang Disendok
Rasa mi lebih kaya dengan potongan-potongan daging iga sapi.
Iga itu dimasak dengan bumbu kecap.
Dagingnya pun pas, tidak terlalu empuk, masih ada kekenyalan khas daging sapi.
Bumbunya kecapnya meresap hingga daging selesai dikunyah.
Tidak hanya itu, pangsit ayam krispi dan gurih, melengkapi sajian mi hijau berikut iga bumbu kecap.
Menu Mi Iga Hijau itu disajikan Regata Cafe and Bistro, dalam wadah keramik putih yang ditumpuk menjadi tiga bagian.
Sajian terdiri dari mi hijau dengan topping potongan iga bumbu kecap, pangsit di tempat terpisah, kuah berisi sayur sawi yang juga dipisah, dan sambal.
Chef Regata Cafe and Bistro, Wowo, mengatakan mi hijau itu bikinan sendiri tanpa bahan pengawet.
Untuk sambalnya yang pedas bercampur gurih, dibuat dari cabai rawit, digoreng, di-blender, dan kemudian dimasak lagi.
"Proses pembuatan mi hijau biasa saja, dengan bahan minyak bawang dan bumbu racikan sendiri. Selain itu, diberi kecap asin, gula, kenor, dan saus tiram," ujarnya kepada Tribun, belum lama ini.
Menurut koki berusia 53 tahun itu, iga sengaja dipotong kecil agar lebih mudah dimakan.