Keesokan harinya, Umi menghubungi Medi menanyakan rencana memberi pelajaran ke Umi.
Medi memberitahu bahwa Pansor melalukan perlawanan sehingga terjadi "kecelakaan".
“Saya meminta maaf ke Umi dan atur rencana agar Umi tidak terbawa-bawa,” terang Medi.
Saat itu, tutur Medi, Umi ketakutan.
“Umi bilang takut dibuang oleh keluarga Pansor karena ada adiknya yang bupati. Umi juga diusir dari rumah Pansor,” ujar Medi.
Anton kembali menghubungi Medi meminta uang Rp 50 juta untuk melarikan diri.
Anton berjanji tidak akan menyeret Medi jika tertangkap.
Akhirnya, Medi memutuskan menjual mobil Innova Pansor.
Medi bersama Tarmidi dan Anton bertemu di Merak, Banten.
Medi menyerahkan mobil ke Anton.
BACA JUGA: Kuasa Hukum Brigadir Medi Tuding Jaksa Manipulasi Bukti
Empat hari kemudian, Medi menyuruh Anton membawa mobil itu ke Ruslin, anggota Kostrad.
Medi menjualnya seharga Rp 45 juta.