BANDAR LAMPUNG, TRIBUN - Satu lagi destinasi wisata Teluk Lampung menghebohkan dunia maya. Bahkan, di medsos Instagram, foto-foto pulau yang dikenal dengan istilah Pulau Wayang ini disebut sebagai Raja Ampat mini.
Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat, dikenal sebagai objek wisata dengan gugusan pulau yang indah dan wisata penyelaman. Pulau yang paling terkenal dan menjadi ikon di Raja Ampat adalah Kepulauan Wayag.
Karena kemiripan tersebut, objek wisata yang berdekatan dengan daerah Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, disebut sebagai Pulau Wayang.
Meskipun berdasarkan daftar nama pemerintah, pulau tersebut bernama Pulau Botak atau Pulau Kamintara.
Lokasi Pulau Wayang ini berdekatan dengan daerah Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, namun secara administratif masuk daerah Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus.
Keberadaan pulau ini pun ternyata sudah diketahui Gubernur Lampung M Ridho Ficardo.
Bahkan, Ridho sempat mempromosikan Pulau Wayang saat menggelar pertemuan dengan Duta Besar Indonesia untuk Ekuador Diennaryati Tjokrosuprihatono, di Pemprov Lampung, Selasa (16/5) lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Diennaryati sempat menyinggung Raja Ampat yang mengalami kerusakan terumbu karang akibat ditabrak oleh kapal asal Inggris.
"Pemulihan terumbu karang itu sekitar 20 tahun. Makanya rugi sekali," kata Diennaryati.
Ridho pun menimpali sekaligus mempromosikan bahwa Lampung juga memiliki pulau yang mirip dengan Raja Ampat, yakni Pulau Wayang.
Untuk mencegah persitiwa di Raja Ampat terulang, Ridho menyampaikan akan memperketat akses keluar masuk kapal besar di kawasan tersebut.
"Apa yang terjadi di Raja Ampat jangan sampai terjadi di Lampung. Promosi oke, tetapi kalau terjadi suatu kesalahan, recovery-nya 20 tahun. Lebih baik agak lambat sedikit (pengembangan) tapi arahnya benar. Pulau Wayang salah satunya yang harus dijaga agar jangan sampai seperti Raja Ampat. Lintasan kapal, kemudian besaran kapal, harus diperketat. Nantinya akan dikeluarkan kebijakan untuk menjaga wisata bahari Lampung," ucap Ridho via pesan seluler, Senin (29/5).
Pantauan Tribun, Pulau Wayang terdiri dari empat pulau yang berupa bebatuan menyerupai gunung yang menyembul di tengah lautan. Keempat pulau itu terpisah.
Sementara di sekeliling empat pulau berukuran besar itu, terdapat banyak bebatuan runcing berukuran lebih kecil yang tersebar di lautan.
Di beberapa bagian atas pulau, terdapat pepohonan hijau. Pepohonan itu tidak tersebar merata. Sehingga bentuk pulaunya terlihat menyerupai Pulau Wayag yang ada di Raja Ampat yang juga ditumbuhi pepohonan hijau.
Pulau Wayang sendiri tidak berpenghuni dan sangat jarang dikunjungi warga setempat.
Meski ada beberapa orang yang pernah ke sana, namun dibutuhkan keterampilan panjat tebing mumpuni.
Selain itu, ketinggian ombak yang membentur dinding tebing Pulau Wayang mencapai dua meter.
Untuk mengabadikan keindahan Pulau Wayang pun hanya bisa dilakukan dari kejauhan, tepatnya dari atas perahu yang mengapung di lautan. Inilah sensasi yang ditawarkan saat mengunjungi Pulau Wayang.
Destinasi Tambahan
Keindahan Pulau Wayang pertama kali terekspose di acara My Trip My Adventure (MTMA) yang tayang di stasiun televisi nasional, sekitar satu setengah tahun lalu.
Dua pembawa acara itu, Marshall Sastra dan David John Schaap, juga baru pertama kalinya bertandang ke Pulau Wayang.
Kala itu, Marshall dan David mengungkap ketakjubannya akan keindahan pulau ini. Meski saat itu mereka juga tidak bisa menepi ke pulau karena gelombang, namun keindahan pulau ini terekspose jelas dengan pengambilan gambar dari udara menggunakan drone. Sejak saat itu, nama Pulau Wayang jadi lebih dikenal.
Dan sekitar dua bulan terakhir ini, tepatnya sejak awal tahun ini, animo pengunjung yang bertandang ke Pulau Wayang makin meningkat. Terutama pada akhir pekan atau long weekend.
Umumnya wisawatan menjadikan Pulau Wayang sebagai destinasi tambahan. Mereka juga mampir ke pulau lainnya di Teluk Lampung yang sudah lebih dikenal sebelumnya, seperti Pulau Tanjung Putus, Pahawang, Kelagian Lunik, Balak, dan Pulau Loh.
Satu di antara pengunjung Pulau Wayang yang ditemui Tribun, Minggu (21/5), adalah Dayu, mahasiswa program magister Unila. Gadis asal Jambi itu mengaku penasaran akan keindahan Pulau Wayang.
"Selama ini saya hanya melihatnya dari Instagram saja. Makanya saya ingin berfoto dengan latar Pulau Wayang," kata mahasiswa program magister di Unila ini, Minggu (21/5).
Karena keinginan tersebut, Dayu bersama 19 temannya menyewa dua kapal di Dermaga Ketapang. Kapal yang disewanya maksimal berpenumpang 10 orang.
"Katanya maksimal 10 orang di satu kapal karena ombak di sana lumayan besar," ujarnya.
Sementara Andre, mahasiswa asal Yogyakarta, mengatakan sengaja berwisata ke Pulau Wayang bersama kekasihnya yang berasal dari Kalimantan.
Andre mengaku penasaran dengan Pulau Wayang.
"Kalau dilihat dari foto-foto (Instagram) memang mirip Raja Ampat. Makanya penasaran banget. Pulaunya besar sekali dan sangat megah," ujarnya.
Menurut dia, perjalanan laut yang lebih dari dua jam terbalas begitu sampai di Pulau Wayang.
"Pokoknya begitu sampai ya bengong aja, lumayan besar juga pulaunya. Beda sama foto yang terlihat tak begitu besar. Sayangnya kita nggak bisa mendekat karena ombaknya sangat tinggi," imbuh Andre.