Wali Kota Pontianak, Sutarmidji berang adanya sekelompok remaja yang berani terang-terangan memakai baju bergambar pornografi di area CFD.
Bahkan ia mengatakan pihaknya akan mencari tahu anak yang memakai kaus tersebut.
Menurut Midji apa yang mereka pakai tersebut sudah menjurus pada pornografi.
Kata Psikolog
Psikolog Klinis RSJD Sungai Bangkong,Pontianak, Kalimantan Barat, Patricia Elfira Vinny mengatakan, apa yang dilakukan remaja dengan baju bergambar siluet hubungan seks biasanya terjadi karena minat yang sama atau hanya ikut-ikutan.
Hal ini, menurutnya termasuk dalam masalah perilaku. Bukan masalah kejiwaan.
"Kalau masalah perilaku emosi dan kognitif, disertai disorientasi dapat dikatakan masalah kejiwaan. Kalau ini bisa dikatakan masalah perilaku," katanya, Senin (25/9/2017).
Outputnya, mereka mendapatkan perhatian dari orang sekitar.
Semakin orang lain menaruh perhatian, disitulah mereka mendapatkan kepuasan.
Penanggulangan yang baik, menurutnya, terletak pada orangtua.
"Seharusnya dari orangtua sudah memberikan nasehat atau masukan positif kepada anak. Jika orangtua tidak mampu atau kewalahan, pihak berwajib dapat melakukan pembinaan kepada anak anak tersebut. Selanjutnya kembali diserahkan kepada orangtua atau keluarga terdekat anak," sarannya.
Psikolog Endah Fitriani mengatakan, masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa yang memiliki beragam perkembangan di semua aspek atau fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Rentang usia remaja, antara 12 hingga 15 tahun disebut masa awal. Kemudian usia 15 hingga 18 masa pertengahan dan usia 18 hingga 21 masa akhir.
"Usia remaja usia pencarian jati diri, senang bereksplor dan selalu ingin diakui di lingkungan atau di kelompoknya," ungkapnya.
Apalagi jika remaja pasif tidak ada teman dan lainnya, dia mencari atau mencoba dengan berbagai macam cara.