Selain ”Doyan” Membunuh, Ini Sisi Lain Kepribadian Hitler

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Adolf Hitler dan Eva Braun

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sepanjang hidupnya, Adolf Hitler selalu dikait-kaitkan dengan banyak wanita. Tidak sedikit perempuan cantik yang dirumorkan dekat dengan Hitler.

Di antara yang paling terkenal adalah Eva Braun, seorang gadis berambut pirang, dengan mata biru dan gaya yang lembut. Selama l7 tahun ia hidup dalam bayangan Fuhrer dan puas menjadi ”rahasianya".

Hanya album kenang-kenangan yang ditemukan kemudian, membuka banyak sisi kehidupan Hitler yang belum banyak diketahui.

Angan-angan bicara

Seperti kebanyakan wanita muda, Eva suka mengumpulkan foto dan suvenir. Koleksinya bukan suatu hasil jepretan kamera atas kejadian-kejadian penting dalam sejarah.

Yang menarik perhatian gadis seperti Eva hanyalah semua yang berkaitan dengan kehidupan pribadinya.

Baca: Jika Lucinta Luna Memang Benar Ganti Kelamin, Apakah Dia Bisa Hamil?

Ini lumrah dengan orang-orang muda sebayanya. Album mereka berisikan gambar pacar yang berangkat perang, piknik sekolah ke hutan-hutan, atau foto ayah-ibu, adik-adik serta kucing-kucing mereka.

Album-album yang pertama sederhana sekali. Sebuah buku tulis dengan sampul kertas biru anak sekolah.

Di sana terlekat foto-fotonya sewaktu masih kanak-kanak, seorang gadis remaja, pesta dansa, dan pacar pertamanya.

Di antara gambar-gambar itu terpampang wajah ganteng. Al Jolson, bintang populer dari film bicara pertama.

Album-album selanjutnya berbeda sekali. Sampulnya berlapis kulit dengan huruf E.B. Para agen detektif Amerika menyangka itu terbuat dari kulit manusia. Tetapi itu hanya legenda.

Baca: Makam Dibongkar Orang Tak Dikenal, Keluarga Kaget Rambut Jenazah Sudah Terpotong

Dengan rapi dan seksama, foto itu diatur menurut kepentingannya. Di situ dipasang foto-foto acara  pesta dan pertemuan yang mengesankan.

Di sini dia tampak bersama Hitler dalam album-albumnya yang pribadi atau yang dipersembahkan kepada Hitler.

Di bawah foto-foto itu ia tidak pernah menyebut nama Adolf Hitler. Melainkan “Saya dan Fuhrer". Dari sini jelas ke mana angan serta cita-citanya melambung. Ia ingin menjadi nyonya terbesar di Jerman.

Hitler yang intim

Lembaran-lembaran ini menunjukkan bahwa Eva mempunyai tempat dalam hati Hitler. Pada saat-saat yang gawat seperti malam sebelum perjanjian dengan Rusia ditandatangani atau hari pemakluman perang, Hitler ada di samping Eva.

Bagi Hitler, Eva merupakan oasis kedamaian.

Baca: Sedang Parkir, Tiba-tiba Yaris Ludes Terbakar

Di sini tampak sisi lain seorang Hitler. Dengan pakaian preman yang seringkali tidak baik potongannya atau kedodoran, seorang lelaki yang bisa lembut hati, ongkang-ongkang sambil mengisap pipa.

Ya, seorang bapak keluarga yang merasa bahagia dengan tinggal di rumah, minum kopi atau bertiduran di bawah terik matahari di kebun.

Sejajar dengan nada album-album ini adalah sebuah dokumentasi lain yang terdapat di antara milik Eva Braun. Dalam suatu peti yang dilengkapi dengan pendingin ruangan dan alat pengukur kelembapan, tersimpan sebuah film.

Panjangnya 26 meter dan lebarnya 16 mm. Film ini mengabadikan adegan-adegan mesra antara Eva dan orang gede yang menggetarkan Eropa waktu itu. Di depan Hitler, ia berpose dengan bebas, ketawa terbahak-bahak atau mencingir seenaknya.

Hitler menurut saja didudukkan di sampingnya. Sungguh seorang pacar yang manis. Di sekeliling mereka ada wajah berseri kawan-kawan akrab, tamu-tamu seniman, dan orang-orang muda yang gembira dan bahagia.

Baca: Bisa Bikin Ponsel Mati, Jangan Sentuh Layar Jika Dapat Pesan WhatsApp Seperti Ini

Eva sendiri tampak sebagai seorang wanita bertubuh indah, balerina, akrobat, dan perenang lihai. Ia meluncur dengan ski, memanjat gunung. Seorang wanita yang berfisik sempurna. Wanita idaman Jerman.

Seperti Lola Montez?

Bagaimana Eva sampai bertemu dengan Hitler? Apakah  ia berhasil menginfiltrasikan diri kedalam “istana" menurut gaya Lola Montez yang bermodal keindahan dan kegenitan?

Eva lahir tahun 1912 di Munich. Orangtuanya berasal dari golongan kelas menengah.

Seperti gadis-gadis lain dari provinsi, ia datang ke Berlin untuk mengadu untung. Ia ingin hidup bebas dari suasana rumah yang menekan.

Dunia film menarik minatnya. Ia mau menjadi bintang film.

Untuk mencapai layar putih, jalan terdekat ialah bekerja pada seorang ahli foto. Kebetulan seorang fotografi butuh tenaga Eva datang pada Hoffmann dan membantunya sebagai sekretaris.

Baca: Sepak Terjang Al-Baghdadi, Bos Tertinggi ISIS yang Disebut oleh Tahanan Terorisme di Mako Brimob

Hoffmann adalah seorang fotograf tanpa bakat besar dan yang tak pernah bisa menggunakan baik kesempatan yang diberikan oleh Hitler.

Hanya pada permulaan perjuangan partai Nazi, ia membantu dengan membuat gambar penganan-penganan anggota partai dan bekerja sama dengan surat kabar Nazi.

Hitler, yang selalu ingin mendapat foto bagus, kerapkali datang ke tempat Hoffmann. Di sanalah ia bertemu Eva, yang bertugas memilih dan mengatur foto-foto Hitler.

Rupanya Eva kerap dikirim ke kediaman Hitler untuk meminta “persetujuan". Dan ia tidak menyembunyikan kekagumannya akan Hitler.

Rambut dan mata Eva mengingatkan Hitler akan Stephani, gadis pujaannya sewaktu remaja. Pertemuan semakin sering terjadi.

Dalam album Eva, tersimpanlah menu pesta pertama dan bunga pertama yang diberikan oleh Hitler kepadanya.

Baca: Karena Faktor Ini Kopassus Didaulat sebagai Pasukan Terbaik di Dunia

Rupanya Eva langsung mendapat tempat di hati Hitler. Ia tahu diri dan bisa menyimpan rahasia. Kalau gadis lain dengan pongah akan mencanangkan “saya diundang Hitler" atau “Hitler memujiku", maka Eva tetap membisu.

Terhadap kawan-kawannya yang paling intim pun, Eva tutup mulut. Bahkan di hadapan orangtuanya sekalipun.

Dari catatan hariannya, ternyata pada tahun 1938 Eva sudah lima tahun menjadi “maitresse" Hitler. Ia dihujani hadiah, dan diam di suatu rumah mewah yang disewa Hitler untuknya di dekat Kaiserdamm.

Tetapi, ketika Hitler berkunjung ke tempat Hoffmann dalam suatu perjamuan, yang tampak antara Hitler dan  Eva hanyalah pertemuan formil antara seorang besar dengan sekretaris yang kecil.

Salamnya kepada Eva tidak lain dari yang biasa. Mereka berjabatan tangan seperti tamu lain-lainnya.

Sikap Eva seperti seorang pegawai kecil yang menerima kehormatan menyambut seorang pembesar. Tetapi di bawah foto-foto itu Eva menulis: “Meski begitu, ia mengenal saya dengan baik."

Baca: Punya Tim VIP, Spetsnaz Disebut sebagai Pasukan Khusus Terbesar di Dunia

Sebenarnya, watak Eva yang “reserved" (tak suka menonjolkan diri) itulah yang membedakan dirinya dari Madame Pompadour atau Lola Montez, meskipun mereka masing-masing berhasil menginfiltrasikan dirinya ke dalam rumah tangga orang-orang  besar.

Jauh pula perbedaan Eva dari tokoh Madame Macbeth yang membisikkan ambisi ke dalam telinga suaminya. Eva tidak ada minat pada politik. Justru inilah yang memikat hati Hitler.

Di dekat Eva, soal-soal kenegaraan yang ruwet amblas seketika, dan kepala bisa istirahat barang sebentar. Sebaliknya, bila Hitler ingin bicara leluasa, ia bisa menandaskan semuanya, tanpa bantahan sedikit pun dari Eva.

Dari kalangan pejabat-pejabat  tinggi yang banyak bergaul dengan Hitler, Eva mendapat penghargaan. Fieldmarshal von Keiter berkata bahwa Eva yang elegan mungil dengan kaki-kakinya menggiurkan itu simpatik kepada semua.

Ini berarti baik bagi rumah tangga Hitler. Tamu-tamu dan koleganya merasa senang datang ke rumahnya. Bunga-bunga tersedia, alat-alat teratur rapi, menu terpilih dengan selera yang cocok untuk para undangan dan pertemuan sosial diorganisasi dengan baik.

Eva Braun dan Adolf Hitler (The Times of Israel)

Ini semua karena kehadiran Eva di sana. Ya, tanpa dia kediaman Hitler hanya akan menyerupai penjara.

Dengan gelora asmara?

Hitler bukan orang golongan sentimentil. Tapi ia bukan pula lelaki yang tidak mengenal apa yang sekarang disebut “gula-gula". Banyak nama wanita cantik tersangkut dalam hubungan ini. Ada disebutkan Reni Riefensthall, Baarova d'Olga Tschechova.

Baca: Sejarah Pasukan Abadi Persia yang Konon ”Tak Bisa Mati”

Juga Jenny Haug, saudara sopirnya, Erna Hanfstanegl, dan Winifred Wagner, menantu komponis yang terkenal itu. Memang Hitler sendiri mengaku betapa ia mengagumi wanita-wanita molek.

Hanya, orang-orang  Berlin tak berani membuka mulut usil, takut ditangkap mata-mata Hitler.

Maka sebagian dari rakyat Jerman tidak tahu macam apa sebenarnya “bapak" Nazisme itu. Berita yang ditiupkan dari kalangan kawan-kawan Hitler ialah bahwa ia mempunyai moral yang luar biasa.

Atau malah sedikit banyak membenci kaum hawa. Dalam benteng di bawah tanah di front Russia, Hitler pernah berkata, “Kesempatan ada. Banyak wanita terpesona kepada pribadi saya. Tapi mengapa saya tidak kawin? Hanya untuk meninggalkan wanita saja? Tidak. Tidak ada pikiran untuk kawin.”

Tetapi itu semua hanya “ngecap”. Pada tahun 1928 Hitler mengalami peristiwa cinta. Geli Raubal, nama gadis yang membuatnya tidak tahan hidup membujang.

Pada waktu itu ia menyewa sebuah vila di Berchtesgaden. Untuk mengurus rumah tangganya, ia minta Angela Raubel, saudara seayahnya, datang ke sana.

Baca: 28 Tahun Tanpa Gula, Penampilan Nenek 70 Tahun Ini Bikin Iri Kaum Hawa

Bersama Angela, datang pula kedua putrinya, Geli dan Fridel. Segera saja panah Cupido menyasar ke hati Hitler dan Geli tak pernah lagi berpisah dari sampingnya.

Hampir telah menjadi rahasia umum bahwa kemudian Geli tinggal di kamar kediaman Hitler yang disewanya di Munich.

Hanya perhubungan yang intim itu tidak bertahan lama. Tanggap 17 September 1931 mereka bertengkar dengan hebat. Keesokan harinya Geli kedapatan mati menggeletak, dengan lubang pelor di hatinya.

Orang mengira ia dibunuh Hitler karena cemburu, meskipun pengadilan membersihkannya dari dakwaan. Nyatanya Hitler pergi ke Vienna mengunjungi kuburan kekasihnya dan berbulan-bulan hatinya tak terhibur.

Karena luka asmaranya ini ia dikatakan masih kehilangan akalnya ketika ia bertemu dengan Hindenburg.

Beberapa tahun kemudian, perkabungannya tidak tahan lagi. Kehadiran wanita sangat dibutuhkan. Eva datang dan membikin ia lupa kesedihannya. Akan tetapi sampai akhir, cintanya kepada Geli tak pernah terhapus.

Baca: Ingin Bertubuh Kekar dan Tampak Muda seperti Deddy Corbuzier? Ini Resepnya

Setiap ulang tahun kematiannya, ia menaruh bunga atas kuburnya. Malahan Eva sendiri mau juga mewakili Hitler mengerjakan itu. Suatu pertanda bahwa antara Hitler dan Eva tidak bertiup taupan asmara menderu yang membuat orang gampang cemburu.

Memang kurang tepat menjajarkan pasangan Eva-Hitler dengan Clara Petacci-Musolini. Benar ada kesamaan, Eva seperti juga Clara, diam-diam menjadi “simpanan” orang besar, mengeruk untung untuk keluarganya, dan akhirnya merangkul nasib yang sama dengan lelaki mereka.

Tetapi toh ada perbedaan besar. Antara Clara dan Mussolini menggelora asmara yang berapi. Clara mengorbankan segalanya untuk kekasihnya dan memilih Mussolini bukan pertama-tama karena ia pembesar negara.

Sedang antara Hitler dan Eva hanya sebaliknya yang kelihatan. Tidak ada suasana cinta yang meluap-luap. Hitler memilih Eva seperti seorang pertapa memilih bukunya dan sebaliknya Eva memilihnya pertama-tama karena ia memberi kesempatan untuk menjadi “Nyonya Besar”.

Anak lelaki yang penuh rahasia

Di Berchtesgaden, Eva suka dikerumuni anak-anak kecil. Lima album penuh dengan gambar-gambar mereka yang segar. Mereka adalah anak-anak saudaranya dan kawan-kawan karibnya di situ.

Baca: Kalahkan Ronaldo, Deddy Corbuzier Ungkap Rahasia Usia Biologisnya Setara Remaja 17 Tahun

Hitler dan anak-anak (telegraf.com.ua)

Ratusan foto mereka terletak di lembaran kenangan itu, bersama dengan Eva maupun Hitler. Memang aneh. Hitler yang tidak segan mencabut ratusan ribu jiwa itu suka dikerumuni anak-anak. Justru di sini tampak sisi kemanusiaannya.

Tetapi di antara bocah-bocah itu ada satu yang istimewa. Ia paling banyak digandeng Hitler. Tambahan lagi, rupanya mirip sekali dengan Hitler. Persis seorang Hitler yang cilik, dalam pakaian monyet.

Ia tidak pernah dipotret sendirian, melainkan selalu bersama Eva atau Hitler. Siapakah anak ini? Mengapa Hitler yang tidak suka dipotret di muka umum, meluangkan waktu untuk berpose dengan anak kecil yang tak berarti itu?

Ya malahan sampai 150 kali. Sungguh suatu keanehan. Rahasia dari album-album ini.

Dua hari sebelum ajal

Perang mengamuk dan Jerman makin terdesak. Hilter sangat memperhatikan keselamatan Eva. Wanita ini tidak boleh mengunjungi Berlin, tidak pula naik kapal terbang, meskipun dalam album sering kali terlihat bersama dengan kapal terbang pariwisata.

tetapi, pada 15 April 1945 Eva melanggar perintah Hitler. Ia datang ke Berlin, untuk “menggabungkan diri dengan nasib orang yang dicintainya”. Sungguh suatu teka-teki, bagaimana para pengawalnya berani melepaskannya dari Berchtesgaden.

Baca: Resepsi Siap Digelar, Ibu Gadis 12 Tahun Pingsan karena Pernikahan Dibatalkan KUA

Adalah misteri bagaimana ada orang yang mengantarkan Eva ke Berlin, suatu perbuatan yang menantang hukuman berat dari diktator Jerman?

Rupa-rupanya semua ini disetujui Hitler kalau tidak malahan diperintahnya. Ini mengingat tidak adanya tanda-tanda bahwa Eva pernah berani melawan kehendak Hitler, dan bahwa Hitler telah menjanjikan kepada dunia bahwa ia adalah “seorang pahlawan Wagner yang mati bersama kekasihnya”.

Yang terang ialah bahwa dua hari sebelum kematiannya pada 29 April 1945 janji Hitler kepada orang tua Eva dipenuhi. Eva dinikahi dengan resmi.

Esok harinya mereka berdua bunuh diri. Bensin dituang atas mayat mereka. Dan api menjolak ke udara keabu-abuan. Seperti dalam opera. Begitulah memang yang dikehendaki Hitler. (Historia)

(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi September 1966)

Artikel ini telah tayang di Intisari-Online dengan judul: Eva Braun: Meski Membunuh Banyak Jiwa tapi Hitler Sangat Mencintai Anak-anak

Berita Terkini