Bandit Makin Brutal, Polisi dan Caleg di Lampung Jadi Korban Kekerasan

Editor: Safruddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Polresta Bandar Lampung lakukan olah TKP,penganiayaan Bripda RK Minggu (29/9/2018)

Komarudin berontak dan berupaya melarikan diri.

Setio bersama seorang anak buahnya, bergegas mengejar Komarudin.

"Saya langsung kejar dan berhasil saya dekap dari belakang. Dia melawan hingga kami bergumul dan berguling-guling di dalam lubang galian tanah," terangnya.

Akhirnya, Setio mampu membekuk Komarudin. Namun, ia juga mengalami luka di bagian tangan.

"Lengan kiri dan telapak tangan saya robek, kena kayu saat bergumul dengan tersangka," ujar dia.
Senpi Dirampas

Pada Minggu (30/9) dini hari sebelumnya, Bripda RK, ajudan Kapolres Metro, menjadi korban pengeroyokan di daerah Pahoman, Bandar Lampung.

Para pengeroyok bahkan merampas senjata api milik RK.

Kapolresta Murbani Budi Pitono membenarkan terjadinya perngeroyokan terhadap Bripda RK.

Petugas pun sudah menangkap para pelaku pengeroyokan, yakni RA, AK, dan IDR.

"Ketiganya sudah kami tahan, kemudian senjata kami amankan dan sita kembali," kata Murbani, Senin.

Namun, meski menjadi korban pengeroyokan, Bripda RK juga mendapat sanksi karena dianggap lalai.

Kabid Propam Polda Lampung, Kombes Hendra Supriyatna, mengatakan, Bripda RK diberi sanksi pembinaan khusus (Binsus) lantaran lalai hingga senjata apinya bisa dirampas oleh warga sipil.

Baca: Jadi DPO, Seorang PNS Tak ke Mana-mana dan Bekerja Biasa di Pesawaran Selama Berbulan-bulan

Kata Pengamat

Heni Siswanto, Dosen Fakultas Hukum Unila menjelaskan, melihat fenomena aksi kriminalitas yang mengarah pada status sosial, misalnya anggota dewan, kepolisian, sudah seharusnya menjadi suatu perhatian.

"Tetapi, ibarat memukul nyamuk tidak harus pakai kayu. Cukup dengan tangan, misalnya. Ini yang terpenting," katanya.

Halaman
1234

Berita Terkini