Bola Panas Kasus Ratna Sarumpaet di ILC TVOne, Pengakuan dari Penjara dan Motif yang Terkuak

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA - Ratna Sarumpaet

Pada, Jumat (28/9/2018) lalu, Iqbal mengaku ditelepon oleh staf Ratna, hingga kemudian Ratna sendiri juga berbicara langsung kepadanya.

Belum juga menceritakan apapun, Ratna meminta Iqbal untuk menemuinya, namun Iqbal saat itu berhalangan hadir.

Hingga kemudian Ratna menangis saat melakukan panggilan di telepon.

"Saya ditelepon oleh staf Ratna Sarumpaet dan kemudian Ratna Sarumpaet berbicara," ungkap Said di Mapolda Metro Jaya, Selasa (9/10/2018).

"Saya sampaikan bahwa saya tidak bisa hadir untuk datang ke rumahnya karena Ratna meminta saya untuk datang," tambahnya.

Tapi tiba-tiba, kata Iqbal, Ratna Sarumpaet menangis.

"Dia mengatakan, 'Kamu harus datang karena saya dianiaya', begitu kata Bu Ratna," ungkap Iqbal.

Tangisan Ratna membuat Iqbal merasa iba, ia pun memutuskan datang ke rumah Ratna Sarumpaet di Jalan Kampung Melayu Kecil V, Tebet, Jaksel.

"Lalu, Ratna Sarumpaet menjelaskan tentang penganiayaan," sambungnya.

Selain itu, Ratna Sarumpaet meminta bantuan Said Iqbal untuk dipertemukan dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.

Selain ingin bercerita kepada Iqbal, Ratna juga ingin menceritakan dugaan penganiayaan itu kepada Prabowo.

"Singkat cerita, akhirnya terjadi pertemuan Ratna Sarumpaet dengan Bapak Prabowo di suatu tempat (yang) saya sebutkan tadi kepada penyidik," katanya.

"Di situ saya hadir, Ratna Sarumpaet, dan beberapa orang lainnya pada tanggal 2 Oktober," sambung dia.

Dalam pertemuan, Ratna kembali menceritakan kasus penganiayaannya sama seperti yang disampaikan kepada Said Iqbal pada 28 September.

"Tidak ada yang berbeda (cerita), persis," papar Iqbal.

"Setelah kita semua mendengar, Pak Prabowo sebagai seorang negarawan, sebagai seseorang yang punya sisi kemanusiaan, dan secara bijak menyampaikan beberapa hal, seperti (lapor) polisi dan lakukan visum et repertum supaya jelas," ungkapnya.

Awalnya, Ratna menolak dengan alasan pesimistis bahwa laporannya akan ditindaklanjuti polisi.

"Pak Prabowo sampaikan, kalau memang perlu pendampingan, silakan ada ACTA yang akan membantu. Tapi laporkan kepada polisi," ucap Iqbal.  

Bahkan, Prabowo saat itu menawarkan kepada Ratna untuk berbicara langsung kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian agar kasus tersebut menjadi atensi kepolisian.

Berita Terkini