Menolak Dijadikan Wanita Simpanan, TKW Asal Indramayu Dibunuh Pacar di Hotel Singapura

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dari kiri ke kanan, Muradi (57) ayah tiri almarhumah Nurhidayati (34), Wisnu Prayogi (11) anak, Achmad Supriyadi (36) kakak kedua, Warsem (53) ibunda.

Lalu, sewa kamar ditambah lagi lima jam.

Setelah 10 jam tidak juga check out, petugas hotel memeriksa kamar nomor 81.

Petugas melihat Nurhidayati sudah meninggal.

Menurut Warsem, Nurhidayati menemui Salim untuk membayar utang, tidak untuk menginap.

Hal itu disampaikan Nurhidayati kepada Warsem lewat telepon pada Minggu pagi. 

"Jadi ceritanya, anak saya utang Rp 10 juta sama Salim. Sudah dibayar Rp 5 juta. Waktu ke hotel itu, anak saya janjian ketemuan di sana untuk melunasi sisa utangnya yang masih Rp 5 juta lagi," papar Warsem. 

Setelah melunasi utangnya, Nurhidayati mau menegaskan berakhirnya hubungan mereka.

Sebab, Nurhidayati menolak dijadikan wanita simpanan.

Salim diminta tak lagi menemui Nurhidayati. 

"Rencananya memang tanggal 15 Januari ini, Nurhidayati pulang karena kontrak kerjanya berakhir," ujar Warsem.

Periang

Nurhidayati bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Singapura sejak 2012.

Ia sudah tiga kali ganti majikan.

Kata Warsem, semuanya baik-baik saja.

Nurhidayati Wartono Surata adalah anak ketiga dari lima bersaudara.

Halaman
1234

Berita Terkini