Sebelumnya, Tribunsumsel.com menerbitkan liputan eksklusif tentang dampak larangan parkir di Jalan Jenderal Sudirman, Palembang.
Enam bulan terakhir, para pelaku usaha di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Palembang harus bergelut dengan penurunan omzet penjualan.
• Blokade Jalan saat Unjuk Rasa Dianggap Kriminal
• Warga Bukit Kemuning Memblokade Jalan karena Minta Perbaikan Jalan
Toko telah dibuka sejak pagi tetapi pembeli tak kunjung datang.
Langganan pun pergi.
"Sudah cukup lama saya tak datang ke sini, biasanya dua bulan atau tiga bulan sekali. Saya kaget awalnya mendapat laporan ruko kesulitaan bayar listrik saja, saya penasaran ada apa," ungkap Syahrial Aziz kepada Tribunsumsel.com.
Syahrial pun memutuskan mengunjungi ruko milik keluarga besarnya yang membuka usaha pangkas rambut.
Usaha pangkas rambut itu merupakan peninggalan orangtuanya sejak tahun 1986 lalu, atau telah berjalan selama 33 tahun.
Jauh sebelum membuka pangkas rambut, ia awalnya sempat membuka toko kelontongan dan tailor untuk menjadi sumber penghasilan.
Hasil dari usaha itu mampu membiayai pendidikan tujuh orang anggota keluarganya hingga bangku kuliah.
• Kesal Jalan Diblokade, Warga Hajar Mahasiswa
"Saya tahu persis bagaimana orangtua dulu membangun usaha di ruko dua pintu berlantai dua ini. Kami delapan bersaudara semua dapat lulus bangku kuliah semuanya dari sini," tegasnya.
Syahrial menyampaikan, untuk memastikan penyebab persoalan itu, ia langsung memantau aktivitas sejak dibuka pada pagi hari.
Hingga siang, ternyata hanya satu orang konsumen yang datang.
Sementara, sepuluh orang karyawan duduk bersantai.
Lewat tengah hari, dua orang konsumen kembali datang.
Sehingga total, hanya ada tiga orang konsumen yang datang pada hari itu.