Irwan mengaku baru mengedarkan sabu dari Bambang sejak Desember 2018.
"Baru Desember kemarin. Awalnya saya belum tahu ngejualnya ke mana. Saya hanya suruh bawa dan bagi ke paket kecil," tutur dia.
Karena sudah mentok, Irwan pun punya ide untuk berjualan sabu di kampung halamannya di Panjang.
Di sana, ia menemui teman-teman semasa kecilnya.
Irwan menggunakan rumah Lamri untuk dijadikan tempat bertransaksi sabu.
"Ya jual ke teman-teman saja. Saya dapatnya paket sedang. Kemudian saya bagi ke paket hemat siap jual," papar Irwan.
Irwan mengaku menjual sabu paket hemat dengan harga Rp 1 juta.
"Saya ambil untuk Rp 150 ribu per klip, dan setor ke Bambang Rp 850 ribu per klip," tutupnya.
Sementara Lamri masih tampak kebingungan.
• Pria Ini Bernyanyi, Otak Peredaran Narkoba dari Lapas Way Huwi Akhirnya Terungkap
Ia mengaku Irwan hanya mempir ke rumahnya.
"Dia (Irwan) hanya mampir ke rumah saya," tuturnya.
Namun setelah didesak, Lamri pun mengaku bahwa rumahnya dijadikan tempat transaksi dan pesta sabu.
"Kalau beli dan makai di rumah saya," kata Lamri sambil tertunduk lesu.
Lamri mengaku, untuk setiap transaksi, ia mendapat komisi berupa sabu secara cuma-cuma.
"Saya juga pemakai. Yang datang ya kawan-kawan saja. Kalau keuntungan gak dibagi. Hanya dikasih uang ya sekadar rokok. Kadang sabu gratis sesendok kecil," ucapnya.