TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BATURAJA - PT Kereta Api Indonesia menetapkan aturan pemudik hanya boleh membawa barang dengan berat maksimal 40 kilogram.
PT KAI meminta pemudik tidak membawa barang terlalu banyak dan terlalu besar agar tidak mengganggu penumpang lain.
Kepala Divisi Regional IV PT KAI Tanjungkarang Sulthon Hasanudin menjelaskan pemudik hanya boleh membawa barang dengan ukuran paling besar 100 x 40 x 30 centimeter, sementara beratnya maksimal 40 kg.
"Kami mengimbau para pemudik agar jangan membawa barang terlalu banyak dan terlalu besar, karena akan mengganggu penumpang lain," kata Sulthon di sela-sela koordinasi angkutan mudik KA di Stasiun Baturaja, Sumatera Selatan, Kamis (23/5/2019).
Bagaimana jika pemudik terlanjur atau tetap ingin membawa barang dengan ukuran dan berat melebihi ketentuan tersebut?
Sulthon menjawab bahwa jika memang demikian, maka pemudik akan terkena biaya tambahan untuk bagasi.
"Kalau berat barang bagasi melebihi ukuran dan berat yang sudah kami tentukan, maka penumpang akan terkena biaya bagasi," ujarnya.
Selain soal bagasi barang, pelayanan lain PT KAI terhadap para pemudik adalah pendirian posko angkutan mudik.
• Masih Ada 8.430 Tiket Mudik Kereta Api Tanjungkarang-Kertapati
Di Lampung, posko akan terkonsentrasi di dua stasiun besar.
Pertama, Stasiun KA Tanjungkarang, Bandar Lampung. Kedua, Stasiun KA Kotabumi, Lampung Utara.
Selain dua stasiun besar di Lampung, dari hasil pemantapan koordinasi angkutan mudik KA, ada satu stasiun besar lagi yang juga menjadi titik konsentrasi posko.
Stasiun itu berada di Sumsel, yakni Stasiun KA Baturaja.
"Posko kami konsentrasikan di tiga stasiun besar di Divre IV Tanjungkarang. Masing-masing Stasiun KA Tanjungkarang, Kotabumi, dan Baturaja. Tiga stasiun itu banyak penumpangnya, baik untuk KA lokal maupun KA jarak jauh," terang Sulthon.
Ia menyatakan tidak semua stasiun KA di wilayah Divre IV Tanjungkarang menjadi titik konsentrasi posko.
Sebab, ada beberapa stasiun yang bahkan tidak ada penumpangnya.
Sebenarnya, ungkap Sulthon, ada satu lagi titik konsentrasi posko angkutan mudik Lebaran di Divre IV Tanjungkarang khusus wilayah Lampung.
Satu titik itu adalah Stasiun Tarahan sebagai stasiun angkutan barang.
• Dua Stasiun KA di Lampung Jadi Titik Konsentrasi Posko Angkutan Mudik
Tak Boleh Cuti
Adapun posko akan beroperasi selama 22 hari. Terhitung mulai Minggu (26/5) ini sampai 16 Juni mendatang.
Pada Minggu nanti, PT KAI Divre IV Tanjungkarang akan melaksanakan apel siaga yang melibatkan seluruh jajaran pegawai.
"Nanti, pegawai yang biasa kerjanya di kantor akan ikut membantu di lapangan dalam rangka melayani penumpang yang mudik Lebaran," kata Sulthon.
PT KAI Divre IV Tanjungkarang pun menetapkan kebijakan tidak boleh cuti bagi sekitar 1.300 pegawai.
Ini demi pelayanan maksimal pada masa angkutan mudik Lebaran.
"Intinya pada masa angkutan Lebaran ini, sekitar 1.300-an pegawai tidak boleh ambil cuti," ujar Sulthon.
Untuk menjaga keamanan baik di stasiun KA maupun selama perjalanan, PT KAI Divre IV Tanjungkarang melibatkan satuan pengamanan wilayah. Baik kepolisian maupun TNI.
"Selain itu, untuk menjaga daerah rawan seperti rawan longsor dan rawan banjir, kami akan menempatkan petugas tambahan ekstra," kata Sulthon.
• Demi Pelayanan Maksimal Mudik Lebaran, 1.300 Pegawai PT KAI Tak Boleh Cuti
Masih Ada 8.430 Tempat Duduk
Tiket mudik kereta api rute Stasiun Tanjungkarang, Bandar Lampung, menuju Stasiun Kertapati, Palembang, sudah terjual sekitar 65 persen. Jumlah itu setara 15.810 tempat duduk.
Adapun PT KAI menyediakan tiket mudik Lebaran sebanyak 24.240 tempat duduk.
Dengan demikian, masih tersisa tiket mudik sebanyak 8.430 tempat duduk.
Manajer Hubungan Masyarakat PT KA Divre IV Tanjungkarang Sapto Hartoyo menjelaskan PT KAI telah menjual tiket mudik mulai 14 Maret atau H-90 Lebaran.
Penjualan itu melalui channel-channel internal seperti agen, gerai di Indomaret dan Alfamart, maupun lewat internet lewat aplikasi KAI Access.
"Kalau nanti demand atau permintaannya banyak, maka akan kami maksimalkan rangkaian KA dengan menambah satu sampai dua gerbong kereta api," kata Sapto, Kamis (23/5/2019).
"Kami tidak akan menambah perjalanan. Yang memungkinkan adalah rangkaiannya yang kami perbanyak," sambungnya.
Sapto menambahkan, selama 22 hari penjualan tiket mudik KA, kemungkinan terjadi kenaikan jumlah penumpang sebesar 6 persen.
"Kami perkirakan ada kenaikan 6 persen penumpang pada masa angkutan Lebaran tahun ini dari masa angkutan Lebaran 2018," ujar Sapto. "Setiap hari, jumlah penumpang bisa sampai 4.725 orang," imbuhnya.
(tribunlampung.co.id/eka ahmad)