Brasil merupakan negara dengan populasi napi terbesar di dunia yakni berjumlah 704.000.
Namun, kapasitas penjara hanyalah 416.000, atau mungkin kurang.
Kondisi itu membuat sel menjadi penuh sesak, kondisinya tak manusiawi, dan terus menciptakan kerusuhan.
Pada Mei misalnya. 55 orang tewas di Negara Bagian Amazonas.
Sebanyak 15 tahanan di antaranya ditemukan di satu bagian penjara. Kebanyakan dari mereka dicekik atau ditusuk menggunakan sikat gigi yang dipertajam.
Kemudian 40 jenazah ditemukan di bagian lain lembaga pemasyarakatan itu keesokan harinya di mana para korban dilaporkan tewas akibat sesak napas.
Kemudian pada Januari 2017, sebanyak 150 napi terbunuh dalam tiga pekan kerusuhan di beberapa penjara setelah anggota dari dua kartel narkoba besar Brasil bertikai.
Fakta itu ditambah dengan jumlah sipir yang tidak sebanding dengan para napi.
Serta ada petugas penjara yang disebut menjalani kesepakatan bisnis dengan tahanan.
• Mayoritas Rutan dan Lapas di Lampung Overkapasitas
• Kanwil Kemenkumham Beber Mayoritas Lapas-Rutan di Lampung Overkapasitas
• 304 Napi Lapas Kelas II A Kota Metro Diusulkan Dapat Remisi HUT RI
Presiden dari sayap kanan Jair Bolsonaro sebelumnya sempat berjanji bakal mengambil kendali penuh atas penjara, dan membangun penjara lain agar tidak penuh kapasitasnya. (kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Kerusuhan di Penjara Altamira Brasil, 16 Napi Dipenggal