Baku Tembak di Bandar Jaya

Begal Lampung Arahkan Pistol ke Polisi Bilang 'Mati Kamu', Abdul Lahab Tewas 4 Hari Kemudian

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Lampung Tengah Ajun Komisaris Besar I Made Rasma memberikan keterangan kepada awak media terkait tewasnya Abdul Lahab, saat ditemui di RSUD Ahmad Yani Metro, Kamis (8/8/2019). Begal Lampung Arahkan Pistol ke Polisi Bilang 'Mati Kamu', Abdul Lahab Tewas 4 Hari Kemudian.

Bripka Weli, seorang anggota Tekab 308 menuturkan, saat berusaha menangkap Abdul Lahab tepat di Jalinsum Bandar Jaya, ia diancam akan ditembak oleh Abdul Lahab.

"Waktu itu pelaku (Abdul Lahab) sudah berhasil kita ringkus, kita pegang bahunya. Tapi seketika, ia mencabut senpi dan mencoba menembak saya. Dia bilang 'mati kamu, mati kamu'," kenang Weli, saat ditemui di Mapolres Lamteng, Jumat (9/8/2019).

Mengetahui pelaku mencabut senpi dan langsung menembakkan ke arah dirinya dan Bripka Imam, Weli langsung menghindar.

Doorr! Enam Begal Lampung Timur Tersungkur

Ia mengaku beruntung saat tembakan dilepaskan Abdul Lahab tak menyasar kepadanya.

Ketua Tim (Katim) Tekab 308 Aiptu Muksin mengisahkan, selama memimpin jajarannya melakukan pengejaran, ia bahkan tak menyempatkan diri untuk pulang ke rumahnya.

"Setiap pengejaran pelaku kejahatan, tentu loyalitas serta tanggung jawab sebagai anggota (kepolisian) didahulukan. Saya pribadi tidak terpikir untuk pulang (ke rumah)," kata lelaki yang akrab dengan sebutan Kak Cin itu.

Tak hanya itu, Kak Cin juga mengatakan, dalam pengejaran, ia selalu ditanya kabar keberadaannya oleh istri dan anak-anaknya di rumah.

"Keluarga memang sudah tahu tugas saya sebagai polisi. Mereka hanya bisa mendoakan dan terus mendoakan saya."

"Itu merupakan semangat tersendiri buat saya dalam menjalankan tugas," tutur Kak Cin.

Sementara, Tasirin, anggota Tekab 308 lainnya menyebutkan, dalam pengejaran Abdul Lahab, ia mendapatkan langsung beberapa oknum warga yang terindikasi mempersulit kerja petugas dan cenderung melindungi pelaku.

Menurut Tasirin, saat melakukan pengejaran ke dalam perkebunan hingga hutan perbatasan ke sejumlah kawasan Lamteng, tak sekali ia dan anggota lainnya tergores akibat batang pohon dan digigit hewan liar.

Ruang mayat RSUD Ahmad Yani Metro dikawal aparat Polres Lampung Tengah. Abdul Lahab dibawa ke RSUD Ahmad Yani setelah tewas dalam penggerebekan di Metro Selatan, Kamis (8/8/2019). Abdul Lahab 2 Kali Baku Tembak dengan Polisi di Lampung, Dulu Sempat Kabur Kini Bernasib Tragis. (Tribunlampung.co.id/Indra Simanjuntak)

"Kami melakukan penyisiran siang malam di tengah hutan, di tengah kebun nanas. Tidak sedikit kami mengalami luka akibat goresan-goresan duri, atau gatal akibat gigitan hewan, nggak usah dibilang lagi," bebernya.

Tasirin yang sudah berpengalaman berhadapan dengan Abdul Lahab sejak penangkapan 2013 lalu, mengaku sama dengan Weli bahwa ia juga diancam akan dibunuh pelaku.

Korban Begal Menelpon Teman-temannya lalu Blokir Jalan, Dua Begal di Lampung Utara Terkapar

"Kami tentu merasa was-was. Tak dipungkiri ada rasa takut terhadap pelaku karena pelaku masih menguasai senjata api, dan pelaku memang niatnya akan membunuh petugas siapa saja yang akan melakukan penangkapan terhadap dirinya," kenang Tasirin.

Sementara saat melakukan gelar perkara, Jumat (9/8/2019), Kapolres AKBP I Made Rasma menerangkan, Abdul Lahab merupakan residivis pelaku pembegalan di sejumlah kawasan, tidak hanya di Lampung Tengah, tapi juga di Metro dan Bandar Lampung.

Halaman
123

Berita Terkini