Saat dikonfirmasi Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengakui penangkapan di Lampung pada hari Senin 14 Oktober 2019, ada lima orang.
"Ada lima orang, saat ini masih didalami dan dikembangkan," ujarnya singkat melalui pesan singkat whatsapp, Selasa 15 Oktober 2019.
Di lain pihak, sepupu TH, Hervin mengaku sangat kaget kerabatnya diamankan lantaran dugaan jaringan terorisme.
"Kami kaget karena seharinya tahu di rumah, salat saja jarang, jadi indikasi ke sana gak ada," tutur di rumah kerja TH di Gang Buntu Jalan Pusri.
Hervin pun mengaku tidak tahu siapa yang diamankan di rumah pembuatan neonbox milik TH.
"Saya liat pas abis zuhur, ada suara gaduh saya keluar, saya liat ada penangkapan satu orang dan saya tidak tahu siapa yang ditangkap," ucapnya.
Hervin pun tak mengetahui secara pasti apa saja yang diamankan di rumah sepupunya tersebut, lantaran ia tak berani mendekat.
"Saya gak tahu juga yang dibawa karena gak berani ngedeket cuman yang jelas kayaknya ada, katanya peluru lima, ada ponsel dua laptop juga dibawa," tandasnya.
Menurut informasi, pria yang diamankan di Gang Buntu Jalan Pusri MRM alias R.
• 7 Fakta Tim Densus 88 Anti Teror Amankan 4 Orang Diduga Terpapar Jaringan Teroris di Lampung
Sementara, TH diamankan di Jalan Antasari, Bandar Lampung.
Pada Senin (15/10/2019), Tim Densus 88 Antiteror menggeledah satu unit rumah di Jalan Gunung Dempo Nomor 204 Perumnas Way Halim, Bandar Lampung.
Pemilik rumah di Perumnas Way Halim, Bandar Lampung tak menyangka bahwa barang titipan yang disebut pakaian kotor ternyata bahan bom. (tribunlampung.co.id/hanif mustafa)