Densus 88 Amankan Terduga Teroris

BREAKING NEWS - Warganya Ditangkap Densus 88, Begini Kata Camat Enggal

Penulis: hanif mustafa
Editor: Daniel Tri Hardanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Densus 88 Antiteror menggeledah rumah terduga teroris berinsial Y di Gang Bintara II, Kelurahan Pelita, Kecamatan Enggal, Bandar Lampung, Senin (21/10/2019).

BREAKING NEWS - Warganya Ditangkap Densus 88, Begini Kata Camat Enggal

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Camat Enggal Samsu Rijal menegaskan tidak ada penemuan barang bukti apa pun di rumah terduga teroris berinisial Y.

"Di sini tidak ditemukan apa-apa. Ini pengembangan yang di Way Halim minggu lalu," ujar Samsu di sela menyaksikan penggeledahan rumah Y oleh Densus 88 di Gang Bintara II, Kelurahan Pelita, Kecamatan Enggal, Bandar Lampung, Senin (21/10/2019).

Samsu mengatakan, Y sudah ditangkap seminggu lalu.

"Y sudah diamankan," ujarnya.

Samsu mengaku kaget ada warganya yang ditangkap Densus karena menjadi terduga teroris.

4 Teroris yang Ditangkap Densus 88 Bidik Tempat Hiburan Malam di Bandar Lampung

BREAKING NEWS - Anaknya Diamankan Densus, Masnun: Aku Taunya Dia Ngelap Kaca

Atas kejadian ini, kata Samsu, pihaknya akan berkoordinasi dengan warga sekitar.

"Jadi kalau ada hal-hal yang aneh, cepet-cepet laporkan. Kan ada bhabinkamtibmas dan babinsa. Ada RT, lurah," tandasnya. 

Ibu Y Menangis

Rumahnya digeledah Tim Densus 88 Antiteror, seorang wanita menangis.

Wanita bernama Masnun (70) itu adalah ibunda Y, terduga teroris yang diamankan Densus.

Tim Densus 88 Antiteror menggeledah rumah Y di Jalan Bintara II setelah sebelumnya menyambangi rumah SRF, Senin (21/10/2019).

Saat Densus melakukan penggeledahan, Masnun tampak kebingungan.

Wanita tua renta itu tak tahu apa yang dilakukan anak bungsunya sehingga ditangkap polisi.

Masnun mengatakan, selama ini ia tahunya Y bekerja membersihkan kaca gedung-gedung bertingkat.

"Dia bekerja untuk ngasih aku makan. Aku gak tau dia begini. Aku taunya dia ngelapin kaca. Dia pamit kalau kerja," ungkap Masnun sembari meneteskan air mata.

Masnun menuturkan, Y pernah bekerja serabutan.

Sampai akhirnya ia mendapat pekerjaan membersihkan kaca di gedung-gedung bertingkat.

"Aku ni gak tau dia bekawan sama sapa, pribadinya seperti apa. Kerjaannya saro (sengsara) anakko ni," katanya melantur.

"Dia itulah yang menghidupi aku. Gak papa kamar diliat, rumahku liat liat aja," imbuhnya.

Menurut Masnun, Y sudah seminggu tak pulang ke rumah.

Sementara tetangga bernama Helmi (60) mengatakan, Y adalah sosok yang biasa saja.

"Ya kerjanya sama yang tadi (SRF), bosnya," tuturnya.

Helmi pun tak tahu-menahu organisasi yang diikuti Y.

"Tapi keluarga sudah dapat surat panggilan, diamankan dulu," tandasnya.

Lagi, Densus 88 Amankan Terduga Teroris Kelompok JAD di Pesawaran

Temukan Pedang

Saat tim Jibom melakukan penggeledahan di rumah terduga teroris Y, sebagian anggota Tim Densus 88 Antiteror masih menggeledah rumah SRF.

Pantauan Tribunlampung.co.id, Senin (21/10/2019), Densus mengamankan beberapa barang berupa alat komunikasi di rumah SRF.

Pemilik rumah, Yusuf Rizani, meminta saksi dari pamong dan warga.

Tim pun menghadirkan salah satu saksi yang rumahnya tak jauh dari Yusuf Rizani.

Namun saksi tersebut ditolak lantaran tidak dikenal.

"Siapa kamu? Budi, Budi. Jangan ngaku-ngaku. Saya gak kenal," kata suara wanita dari dalam rumah yang sudah diberi garis polisi.

Para pewarta pun masih dilarang mendekati rumah tersebut.

Akhirnya saksi dihadirkan dari salah satu penghuni rumah di depan kediaman SRF.

Para pewarta pun mencoba untuk mengonfirmasi kepada pemilik rumah.

Namun, ia enggan dimintai komentarnya.

"Enggak bisa. Sama polisi saja. Ini polisi. Ini juga masih ada garis polisi," pekik Yusuf Rizani.

Setelah garis polisi dilepas, rumah SRF ditutup rapat oleh pemiliknya.

Anggota Densus 88 yang tak mau disebut namanya mengatakan, dari penggeledahan di rumah SRF diamankan sumbu ledak sepanjang 2 meter.

"Bubuk belerang hanya beberapa gram, bubuk warna putih diduga magnesium, serbuk hitam. Saat ini masih diteliti. Jadi beratnya belum dipastikan," jelasnya.

Densus juga menemukan dua buah wolfram yang diduga digunakan sebagai detonator.

"Bubuk warna kuning dan kawat solder. Lainnya ditemukan pedang, baterai HT, senter, beberapa handphone, dan kaus (jihad)," terangnya.

BREAKING NEWS - Densus 88 dan Gegana Polda Lampung Juga Temukan Lamp Wolfram untuk Detonator

Ia mengatakan, SRF belum tertangkap.

Saat penangkapan, SRF berhasil meloloskan diri.

"Masih kita buru. Tapi terpaksa kediamannya kami geledah. Karena info tersangka yang sudah tertangkap, di rumahnya ada handak (bahan peledak)," tandasnya. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa) 

Tags:

Berita Terkini