Baca tanpa iklan
Pajak tersebut, imbuh Wirawan, dibayar oleh konsumen dan bukan restoran tempatnya makan.
Sehingga, kata Wirawan, tidak akan mengurangi pendapatan dari rumah makan, restoran, hotel tersebut.
Pajak yang dibayarkan oleh konsumen tersebut, ucap Wirawan, tercatat di tapping box yang sekarang sudah terpasang.
"Sebelum memasang tapping box, kami sudah membuat data harga tiap menu di tiap rumah makan, restoran, fasilitas hotel, lalu di-setting (atur) di alat tersebut," terang Wirawan.
Dengan begitu, kata Wirawan, kasir tidak perlu menghitung lagi, tapi sudah langsung dapatkan nilai yang harus dibayar konsumen.
Nilainya terdiri besar harga makanannya dan tambahan 10 persen untuk pajak daerah.
• Kolonel Inf Romas Herlandes Ikuti Pemecahan Rekor MURI Pergelaran Tari Indonesia Menari
Wirawan mengaku, optimis adanya tapping box bakal mendongkrak PAD Tanggamus.
Namun, Wirawan menekankan, perlu pengawasan yang ketat, sebab bisa saja rumah makan dan restoran tidak memungsikan alat tersebut. Alasannya khawatir konsumen kemahalan bayar makannya.
"Itu sebenarnya yang berat saat menerapkan tapping box, namun itu tetap harus dijalankan agar PAD bisa meningkat," terang Wirawan. (tribunlampung.co.id/tri yulianto)