Hal tersebut disampaikan oleh Kasat Pol PP Jayadi saat dihubungi Tribunlampung.co.id, Rabu (11/12/2019).
Menurutnya, kejadian ini hanya kesalahpahaman dan tidak ada yang direncanakan sebelumnya.
Sebagai pimpinan, dirinya hanya melakukan teguran lisan saja agar tidak emosi.
Jadi pada saat itu, memang ada senam bersama puluhan anggota di Stadion Sumpah Pemuda.
"Lalu ada yang teriak "seribu kali" pada saat angggota kami yang sedang senam dan terkena hukuman oleh Pak Zulkarnain, kabid saya," katanya.
Jadi menurut petugas ada yang dari kantor KONI seakan-akan mengejek angggota yang sedang push up tersebut.
Setelah itu terdengar diserbu dan kaca KONI akhirnya pecah.
Ditegaskan kejadian ini tidak ada yang direncanakan dan ini hanya miss komunikasi.
Tapi setelah itu dirinya datang dan diselesaikan masalah tersebut dan kaca yang pecah juga akan diganti.
Akan lapor polisi
Wakil Ketua KONI Lampung Frans Nur Seto akan melaporkan kasus pemecahan kaca tersebut kepada pihak kepolisian.
"Memang ada yang teriak "seribu kali" tapi bukan dari pegawai KONI."
"Kita juga tidak tahu siapa yang teriak dan kenapa tiba-tiba langsung memecahkan kaca kantor kita," kata mantan Kadispora Lampung Selatan ini, Rabu 11 Desember 2019.
Ramainya pada kejadian tersebut, pegawai KONI Lampung Pelda (Purn) Wawan Setiawan mengaku bajunya ditarik oleh oknum Pol PP itu.
Mantan anggota TNI itu mengaku mempertahankan gedungnya.