Banjir di Tanggamus

Tidak Ada Korban Jiwa Akibat Banjir di Kecamatan Semaka, Tanggamus

Penulis: Tri Yulianto
Editor: Reny Fitriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Posko PMI untuk tangani banjir di Kecamatan Semaka

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TANGGAMUS - Dinas Kesehatan Tanggamus menyatakan tidak ada korban jiwa dari banjir pada beberapa pekon di Kecamatan Semaka.

Menurut Basri, Kabid Pelayanan Kesehatan, sejak kejadian hingga Jumat (10/1/2020) siang tidak ada laporan adanya korban jiwa.

"Korban jiwa akibat banjir sampai sekarang tidak ada, begitu juga untuk yang luka-luka juga tidak ada," ujar Basri.

Ia menambahkan, Diskes Tanggamus dirikan enam posko kesehatan yang tersebar di pekon-pekon terdampak banjir. Lantas ditambah juga personil dan posko dari PMI cabang Tanggamus.

Posko kesehatan belum ditentukan sampai kapan, hal itu nanti sesuai perintah dari sekda atau kepala daerah.

"Sekarang ini kami siap beri layanan kesehatan, dan biasanya pasca banjir baru akan terlihat gangguan kesehatan diderita masyarakat," terang Basri.

Buntut Jebolnya Tanggul Way Katibung, Puluhan Hektare Tanaman Padi di Candipuro Rusak Akibat Banjir

Banjir Ancam Kecamatan Wonosobo dan Kota Agung Barat, Warga Khawatir Sebagian Tanggul Sudah Tipis

BREAKING NEWS - 2 Motor Tabrak Motor Mogok di Atas Flyover Sultan Agung

BREAKING NEWS Sejoli Digelandang Polisi, Simpan Sabu di Ban Motor Lalu Ditutupi Pakai Tampah

Polres Tanggamus Terjunkan 120 Personel Dibantu 1 Pleton Brimob Tangani Banjir Semaka

Polres Tanggamus menerjunkan 120 personel untuk menangani banjir di Kecamatan Semaka.

Menurut Kapolres Tanggamus AKBP Hesmu Baroto, personel yang diturunkan dari semua satuan dan terbanyak dari Satuan Sabhara.

"Kami turunkan personil dari polres dan beberapa polsek jajaran. Tujuannya untuk membantu masyarakat mengatasi dampak banjir," ujar Hesmu.

Ia mengaku, pihaknya pun dibantu satu pleton dari Brimob Polda Lampung. Sebab personil polres difokuskan untuk bantu masyarakat.

"Nanti personil brimob akan ditempatkan di Polsek Semaka. Sedangkan anggota polres disebar di posko-posko. Posko utama di Masjid Imaduddin, Way Kerap," ujar Hesmu.

Ia juga menjelaskan, kondisi Polsek Semaka aman dari dampak banjir, baik air maupun material bawaan banjir. Hanya saja listrik masih padam.

4 Pekon di Tanggamus Terendam Banjir, Ketinggian Air Capai 50 Cm

Pekon Sedayu, Pekon Way Kerap dan beberapa pekon lainnya, Kecamatan Semaka dilanda banjir usai diguyur hujan deras pada Kamis (9/1/2020) sore.

Banjir mulanya menggenangi Pekon Sedayu (bawah) sekitar jalan lintas barat.

Hal itu akibat air yang mengalir pada drainase jalan dan gorong-gorong meluap hingga mengalir ke jalan.

Lantaran volume air banyak lantas menggenangi jalinbar, rumah, warung milik warga yang ada di tepi jalinbar.

Ketinggian air mencapai sampai 50 cm.

Menurut Heri, warga setempat, hujan di tempatnya sebenarnya tidak terlalu lebat, namun hujan di Sedayu atas lebat maka airnya mengalir ke permukaan yang lebih rendah.

Semantara Adi Nugraha Kabid Kedaruratan, BPBD Tanggamus membenarkan hal itu. Saat ini tim reaksi cepat (TRC) sudah di lokasi. Untuk sementara ini pihak masih menghimpun data perkembangan dan luas lokasi banjir.

Menurut Kepala Seksi Teritorial, Kodim 0424 Tanggamus Kapten Adi Hartono, kejadian ini merupakan banjir bandang. Dan pihaknya sudah di lokasi untuk bantu penanganan.

"Sementara ini lokasi banjir bandang Pekon Pardawaras, Way Kerap, Sukaraja, dan Sedayu," ujar Adi.

Jalinbar Ruas Sedayu-Pardawaras Kecamatan Semaka Ditutup Sementara

Kondisi jalan lintas barat (Jalinbar) ruas Pekon Pardawaras sampai Pekon Sedayu, Kecamatan Semaka ditutup akibat banjir.

Menurut Galih, warga Kota Agung, saat ini kendaraan belum dibolehkan melintas karena kondisi ketinggian air dan arus air yang genangi jalan.

"Sementara ini jalan ditutup, sudah dijaga polisi dan TNI. Kendaraan dilarang lewat dulu tunggu sampai semuanya aman," ujar Galih.

Pekon Sedayu, Pekon Way Kerap dan beberapa pekon lainnya, Kecamatan Semaka dilanda banjir usai diguyur hujan deras pada Kamis (9/1/2020) sore.

Banjir mulanya menggenangi Pekon Sedayu (bawah) sekitar jalan lintas barat.

Hal itu akibat air yang mengalir pada drainase jalan dan gorong-gorong meluap hingga mengalir ke jalan.

Lantaran volume air banyak lantas menggenangi jalinbar, rumah, warung milik warga yang ada di tepi jalinbar.

Banjir Ancam Kecamatan Wonosobo dan Kota Agung Barat

Warga beberapa pekon di Kecamatan Wonosobo dan Kota Agung Barat mulai khawatir ancaman banjir yang timbul sewaktu-waktu.

Hal ini karena beberapa titik tanggul di sungai Way Ngarip yang mengalir di Kecamatan Wonosobo dan tanggul sungai Way Belu, di Kec. Kota Agung Barat rusak.

Jika volume air sungai tinggi dan debitnya kuat tanggul bisa jebol.

Dan itu memungkinkan terjadi dalam musim hujan saat ini.

Selain intensitas hujan tinggi, kondisi tanggulnya juga sudah tipis.

Menurut Astari, warga Pekon Padang Ratu, selama ini memang sepanjang sungai Way Nyarip termasuk lokasi aman.

Namun karena sudah ada beberapa tanggul sungai yang tipis status itu berubah.

"Sekarang sebagian besar tanggul sungai Way Ngarip dari Pekon Padang Ratu sampai Lakaran sudah tipis. Itu membuat khawatir," kata Astari.

Ia mengaku, masyarakat sudah mengetahui dan kini hanya bisa berwaspada.

Sebab banjir bakal mengancam, baik itu untuk lokasi persawaran, kebun atau sampai pemukiman.

Titik-titik tanggul yang tipis umumnya pada belokan alur sungai.

Sebab titik tersebut paling mudah terkikis air yang mengalir.

Selain itu pada tanggul yang rusak juga membuat belokan sungai baru, dampaknya kian menipiskan tanggul.

Kondisi serupa juga terjadi pada titik-titik tanggul di sungai Way Belu, Kota Agung Barat. Seperti pada titik tanggul di Pekon Negara Batin, Pekon Belu dan Pekon Kanyangan.

"Tanggulnya sekarang sudah berkurang jadi airnya sudah dekat rumah. Takutnya kalau banjir nanti, bisa-bisa ambles dan rumah saya hanyut kebawa banjir," ujar Saparudin, warga Pekon Belu.

Saat ini masyarakat berharap pemerintah dapat segera melakukan normalisasi sungai dan pemasangan bronjong.

Khususnya pada titik-titik tanggul yang sudah rusak.

"Harapan saya cepat dibangun bronjong, karena kalau sudah banjir paling saya cuma bisa pasrah," ujar Saparudin.

Selain kedua kecamatan tersebut banjir juga mengancam Kec. Bandar Negeri Semong, Semaka karena aliran sungai Way Semong dan Way Semaka.

Sementara Dinas PUPR Tanggamus mengaku sungai-sungai tersebut wewenang provinsi. Dan pihaknya telah mengusulkan agar beberapa sungai dinormalisasi termasuk juga bronjong.

"Kami ajukan beberapa sungai besar di Tanggamus. Namun untuk realisasinya kapan, belum bisa dipastikan. Sebab keputusanya ada di Pemprov Lampung," kata Dwi Nopiyanto, Kabid Program PUPR.

Kemudian BPBD Tanggamus juga sudah mengimbau kepada warga untuk mewaspadai bencana banjir. Kecamatan Semaka, Bandar Negeri Semuong, Wonosobo dan Kota Agung Barat masuk dalam zona rawan banjir.

2 Tiang Listrik Roboh, 4 Titik Jalinbar Tertutup Material Longsor dari Batang Pohon hingga Bebatuan

Dua tiang listrik roboh dan empat titik Jalinbar ruas Pekon Pardawaras sampai Pekon Sedayu Kecamatan Semaka tertutup material longsor.

Kondisi jalan tertutupi material dari mulai batang-batang pohon, pasir, tanah dan bebatuan.

Diperkirakan Jalinbar bakal ditutup sampai Jumat (10/1/2020) siang.

Sebab untuk penyingkiran material diperlukan alat berat.

Belum lagi untuk penyingkiran satu tiang listrik yang roboh melintang ke badan jalan.

"Saat ini alat berat sudah di lokasi untuk menyingkirkan tanah di jalan," terang M Thoha, Kepala BPBD Tanggamus.

Sementara ini baru kondisi jalan yang bisa dipantau, sedangkan kondisi pemukiman warga belum sepenuhnya karena kondisi malam hari, dan sebagian listrik padam.

"Kerusakan dan kerugian belum bisa kami ketahui pasti untuk kawasan pemukiman. Sebab banjir masih terjadi," terang Adi Nugroho, Kabid Kedaruratan BPBD Tanggamus.

Sementara ini lokasi yang terkena banjir yakni Pekon Sedayu berupa banjir dan longsor; Pekon Way Kerap tanggul sungai yang jebol; Pekon Pardawaras,

Lalu Pekon Karang Rejo, Pekon Garut, Pekon Sidodadi, Pekon Sudimoro, Pekon Sri Purnomo, Pekon Kanoman.

Sementara ini tidak ada laporan korban jiwa atas kejadian banjir dan longsor ini.

Namum hujan masih berlangsung dan dikhawatirkan bisa membuat banjir susulan. (Tribunlampung.co.id/Tri Yulianto)

Berita Terkini