Duit Pengantin Tak Dibawa Kabur, Begini Modus Pandamanda Sulap Pesta Nikah Tanpa Ayam

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemilik WO Pandamanda ditangkap

Modus ini betul-betul terjadi dan menjadi petaka buat AS pemilik Pandamanda.

Penggelapan dana oleh Pandamanda terungkap setelah salah satu klien melapor ke polisi karena pesta pernikahannya tak dilengkapi katering yang dananya sudah ditransfer ke rekening Pandamanda pada Minggu (2/2/2020).

"Di hari itu rupanya juga ada 10 kegiatan pernikahan yang lain. Tujuh terlaksana walaupun ada kekurangan, tetapi tiga yang lain tidak terlaksana dengan baik," jelas Kapolres Metro Depok, Kombes Azis Andriansyah, Rabu (5/2/2020).

Gali-tutup lubang

Azis menyatakan model bisnis yang dilakukan Pandamanda semacam gali-tutup lubang.

Model seperti itu berlangsung kira-kira sejak 2018 ketika AS mulai menebus rumah dua lantai untuk dirinya sendiri seharga Rp 300 juta.

Angka itu masih berupa uang muka dari total harga rumah yang menembus Rp 1,2 miliar.

Hingga kini, AS masih berupaya melunasi cicilan itu.

"Ini mulai trouble setelah dia beli rumah, untuk DP rumahnya itu dia pakai uang pelanggannya. Jadi uang yang sudah diterima oleh AS ini sudah sebagian digunakan untuk keperluan yang lain, misalnya untuk operasional kantor, untuk beli rumah, dan sebagainya," jelas Azis.

AS, pemilik Pandamanda, membeberkan beberapa hal.

Dalam menjalankan bisnisnya, ia dibantu oleh sekira 10 pegawai. Enam di antaranya adalah pegawai tetap yang saban bulan ia gaji dengan kisaran Rp 1 juta-Rp 1,8 juta.

Gaji pegawai itu ia kucurkan lewat keuntungan Pandamanda yang tidak begitu besar.

"Keuntungan ada sedikit sih, yang penting kami event-nya jalan dulu saja. Kurang lebih keuntungan per event Rp 5 juta," ujar AS, Rabu.

Dalam sepekan, AS mengklaim, Pandamanda rata-rata bisa melangsungkan 4 pesta pernikahan sekaligus.

Asumsinya, 2 di hari Sabtu dan 2 di hari Minggu. Apabila pengakuan AS jujur, kata Azis, tak heran bila Pandamanda kewalahan mengelola neraca keuangan.

Halaman
1234

Berita Terkini