Razia Pekat di Bandar Lampung

BREAKING NEWS 16 Orang Terjaring Razia Pekat Polda, Ada yang Masih Pakai Seragam Putih Abu-abu

Penulis: hanif mustafa
Editor: Noval Andriansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

16 orang terjaring razia pekat Polda Lampung, Selasa (18/2/2020). Dari 16 orang tersebut, di antaranya terdapat pelajar yang masih mengenakan seragam putih abu-abu.

Setelah beraksi beberapa menit, sejumlah pembalap nampak berbincang di pinggir venue.

Mereka kemudian menyerahkan nominal taruhan kepada juri yang mereka tunjuk.

Saat kesepakatan terjadi, para pembalap siap pada posisi masing-masing.

Sedikitnya ada 20 motor yang turun hari itu. Suara sorak sorai penonton pun terdengar kencang meneriaki jagoannya ketika balapan dimulai.

Kucing-Kucingan

Di (24), salah satu pembalap atau istilahnya "joki" yang berhasil diwawancarai Tribun menuturkan, dia sudah balapan liar sejak usia SMP dan mulai ikut taruhan sejak 2016.

Ia mengaku kerap kucing-kucingan dengan aparat kepolisian untuk mengikuti balapan liar ini. Karena balapan liar tersebut biasanya dirazia polisi.

"Karena itulah balapan liar itu digelar dini hari. Selain juga agar tidak mengganggu pengguna jalan dan warga sekitar," ujar dia.

Karyawan swasta ini mengaku, ikut balapan liar karena memang suka.

"Saya memang hobi balapan motor dan berharap ada lintasan resmi sehingga tidak khawatir lagi kalo mau balapan," kata dia.

Di menceritakan sistem balapan umumnya berlangsung tiga kali.

Ketika seorang pembalap atau joki sudah menang dua kali maka dialah pemenangnya dan berhak mendapat total uang taruhan.

Ia sudah beberapa kali menang taruhan tersebut. Pernah mendapat Rp 2,5 juta hingga Rp 5 juta sekali taruhan.

"Kalau menang itu rasanya senang dan bangga. Dan jadi semakin percaya diri kala ngegas motor," ujarnya.

Meski begitu, ia berharap, suatu hari bisa melakukan balapan di lintasan resmi. Sehingga, bisa setiap saat melakukan balapan tanpa perlu khawatir dikejar polisi saat balapan.

Halaman
1234

Berita Terkini