TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, WAY SERDANG - Pihak Kecamatan Way Serdang, Mesuji bergerak cepat untuk menindaklanjuti kasus keracunan makanan massal yang dialami puluhan warga.
Sekretaris Kecamatan Way Serdang Tamyani mengatakan, pihaknya telah memerintahkan aparatur kampung untuk memantau kondisi warga yang menjadi korban keracunan makanan.
"Yang rawat jalan sudah diminta dipantau kepada aparat pemerintah kampung, bagaimana perkembangannya. Kalau memang ada yang urgen, kita minta segera bawa ke puskesmas," terang Tamyani, Senin (9/3/2020).
Saat ini, kata dia, sebagian besar warga yang mengalami keracunan makanan hanya menjalani rawat jalan.
• BREAKING NEWS Diduga Keracunan Nasi Hajatan, Puluhan Warga Mesuji Sakit Perut Massal
• Keracunan Massal di Mesuji, Petugas Medis Diterjunkan ke Lokasi Hajatan
• Gara-gara Makan Nasi Tonjokan 90 Warga Keracunan Massal di Mesuji, 24 Korban Dirawat
• BREAKING NEWS Belasan Siswa SMPN 22 Bandar Lampung Diduga Alami Kesurupan
Sedangkan 24 warga lainnya masih membutuhkan perawatan di puskesmas.
"Sementara ini nggak ada lagi yang muntah-muntah. Tapi mereka yang rawat inap masih sering ke kamar kecil untuk buang air besar," katanya.
Makan Nasi Tonjokan
Jumlah warga Way Serdang, Mesuji yang mengalami keracunan massal mencapai 90 orang.
Dari jumlah tersebut, 24 korban di antaranya menjalani rawat inap di puskesmas.
Camat Way Serdang Anwar Pamuji membenarkan peristiwa keracunan massal yang dialami warganya.
Namun, ia memastikan sebagian besar korban keracunan sudah kembali ke rumah.
Anwar menyebutkan, ada 24 korban yang dirawat inap di puskesmas.
Sementara 66 korban lainnya hanya menjalani rawat jalan.
"Total yang keracunan 90 orang. Yang dirawat di puskesmas 24 orang, yang rawat jalan ada 66 orang. Mereka yang rawat jalan masih terus kita pantau," ungkap Anwar, Senin (9/3/2020).
Anwar menjelaskan, warga yang keracunan mengalami gejala kepala pusing, perut mual, dan muntah seusai menyantap nasi tonjokan yang dibagikan warga yang mengadakan hajatan di Way Serdang.