Tak hanya melakukan peninjauan, Fauzi juga ikut membersihkan tempat-tempat yang dapat dijadikan sarang nyamuk.
Dalam kesempatan tersebut, Fauzi meminta masyarakat selalu waspada dengan melakukan kegiatan bersih-bersih secara bergotong royong.
Tujuannya dalam rangka mencegah penularan dan penyebaran penyakit DBD.
Di antaranya dengan 3M plus. Yaitu menguras, menutup dan mengubur.
"Mari lindungi diri kita dan keluarga kita dari DBD. Dengan kebersamaan, kita yakin bisa mencegah dan menanggulangi agar masyarakat bisa terhindar dari DBD" ajaknya.
Kasusnya Turun dari Tahun Lalu
Kepala Dinas Kesehatan Pringsewu Purhadi menyebutkan, kasus DBD di Kabupaten Pringsewu telah memasuki urutan nomor dua di Indonesia.
Kendati begitu, Purhadi mengatakan, kasus DBD di Bumi Jejama Secancanan turun dari tahun sebelumnya.
Purhadi mengungkapkan, kasus DBD pada Januari-Februari 2019 terdata sebanyak 1200-an kasus.
Sedangkan, Januari-Februari 2020 ini hanya 565 kasus. Sehingga penurunannya mencapai 635 kasus.
"DBD turun dari tahun lalu, tapi Pringsewu urutan kedua se Indonesia," ungkapnya. (Tribunlampung.co.id/R Didik Budiawan C)