Pembobolan ATM di Lampung Tengah

BREAKING NEWS Pencurian Uang dengan Modus Ganjal Kartu ATM Terjadi di Lampung Tengah

Penulis: syamsiralam
Editor: Noval Andriansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi ATM - BREAKING NEWS Pencurian Uang dengan Modus Ganjal Kartu ATM Terjadi di Lampung Tengah.

Adapun peran kedua pelaku, terus Edi Qorinas, ED berpura-pura membantu mengeluarkan kartu dari mesin, sedangkan Andi memperhatikan korban saat menekan nomor PIN ATM.

"Modus keduanya kian lengkap dengan keahlian ED melakukan trik kecepatan tangan menukar kartu ATM korban," jelas Edi Qorinas.

Sehingga, lanjut Edi Qorinas, kartu ATM korban berhasil mereka dapatkan, sedangkan korban memegang kartu ATM palsu yang disiapkan dua pelaku.

Edi Qorinas memaparkan, setelah berhasil menipu korban, kedua pelaku langsung meninggal korban di ATM.

Korban yang merasa tidak tertipu, kata Edi Qorinas, kembali mencoba melakukan transaksi penarikan uang.

"Tetapi, setelah kartu ATM dimasukkan korban, mesin ATM mengeluarkan peringatan berupa tulisan di monitor 'Maaf Anda telah Menyalahgunakan Kartu'."

"Korban pun pulang ke rumahnya," jelas Edi Qorinas.

Setibanya di rumah, terus Edi Qorinas, korban menerima SMS banking berupa pemberitahuan bahwa terjadi transaksi penarikan uang sebesar Rp 8,5 juta.

"Korban baru tersadar kalau uangnya telah dicuri dari kartu ATM," ucap Edi Qorinas.

Korban, kata Edi Qorinas, lantas melapor ke Polsek Talang Padang.

Petugas yang menerima laporan korban, kata Edi Qorinas, langsung membentuk tim gabungan dan melakukan rangkaian kejadian untuk penyelidikan, hingga didapat gambar dua pelaku yang bersama korban saat di mesin ATM.

Sampai akhirnya berhasil ditangkap salah seorang pelaku yang kini jadi tersangka yakni Andi Saputra.

Barang bukti yang diamankan dua buku tabungan, satu kartu ATM dan dompet.

Dapat 'Hadiah' Timah Panas

Pelaku penipuan terhadap Ferdi Ariyanto, warga Pekon Kutodalom, Kecamatan Talang Padang, Tanggamus, diberi 'hadiah' timah panas di kaki kanannya.

Halaman
1234

Berita Terkini