Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribun Lampung Vincensius Soma Ferrer
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Empat personel mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap mulai dari baju hazmat warna kuning, masker N95 sepatu boot, kacamata (google), dan sarung tangan bedah karet steril.
Aksi itu mereka lakukan saat mendatangi ruang tunggu penumpang Stasiun Tanjungkarang, Kamis (23/4/2020).
Sejurus kemudian, mereka menghampiri penumpang yang tak sadarkan diri.
Setelah melalui berbagai protokol kesehatan,, penumpang itu diangkat ke troli khusus lalu dibawa menuju ambulans.
Tampak personel keamanan mengawal ketat proses pengangkutan penumpang itu dari dalam stasiun ke ambulans.
• Muda-mudi Bandar Lampung Tetap Gelar Belangiran di Bendungan Kali Akar Kala Pandemi Covid-19
• Cerita Ditpolairud Polda Lampung Menyamar Sebagai Pembeli Kala Bekuk Pembuat Bom Ikan 50 Kg
Kejadian itu merupakan simulasi simulasi penanganan korban terduga Covid-19 di Stasiun Tanjungkarang digelar PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero Divisi Regional IV Tanjung Karang.
Executive Vice Presiden PT KAI Divre IV Tanjungkarang, Edy Setiawan menerangkan, simulasi bertujuan melatih kesiapsiagaan pihaknya dalam penanganan awal terhadap pasien gejala Covid-19 di lingkungan transportasi yang menggunakan rel tersebut.
Ada empat sesi simulasi merujuk Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berbeda.
Simulasi pertama, saat didapati calon penumpang yang hendak masuk ke stasiun dan terpantau suhu tubuh yang tinggi.
Kedua, saat calon penumpang yang sedang menunggu di ruang tunggu memiliki suhu tubuh normal namun secara tiba-tiba mengalami kehilangan kesadaran ataupun meninggal dunia.
Simulasi ketiga, saat penumpang berada di dalam gerbong kereta kehilangan kesadaran atau suhu tubuh naik. Simulasi terakhir terkait saat penumpang berada di dalam gerbong kereta kehilangan nyawa.
"Adanya semulasi ini, petugas bisa lebih siap menghadapi pandemi Covid- 19 di Stasiun Kereta Api Tanjung Karang. Penanganan korban terduga Covid-19 kami juga mengerahan sebanyak 60 personel,” papar Edy. (*)