Menurut pria yang kerap disapa Emil ini, kesalahpahaman warga terjadi lantaran beda waktu pendistribusian bantuan pada setiap program.
"Ada hampir 7 juta keluarga yang harus didata, di sisi lain warga tidak bisa menunggu sehingga proses mencicil bantuan ini mungkin menimbulkan persepsi yang tidak sama," kata Emil.
Dicontohnya, jika satu kepala keluarga sudah menerima bantuan namun tetangganya tidak menerima, warga tersebut akan menyangka bahwa ia tidak mendapatkan bantuan.
Padahal seharusnya, ia juga menerima bantuan hanya saja waktunya tidak bersamaan.
"Kepada tetangganya yang tidak kebagian di jenis bantuan ketujuh, mungkin dia menyangka dia tidak akan mendapat bantuan. Mispersepsi ini lah yang nanti akan kita evaluasi, baik kepada RT/RW, kepada PT Pos, kepada semua pihak," ujar Emil.
Menyikapi hal tersebut, pihaknya mengaku akan terus berupaya gerak cepat menanggulangi pandemi Covid-19, termasuk membantu warga yang perekonomiannya terdampak.
Selain itu, Pemprov Jabar menggagas Gerakan Nasi Bungkus atau Gasibu yang bertujuan untuk memastikan semua masyarakat Jabar dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulĀ Viral Video Warga Protes Menolak Bansos, Ridwan Kamil Minta Maaf
Videografer Tribunlampung.co.id/Wahyu IskandarĀ