Tribun Bandar Lampung

Bantah Tudingan Penipuan, Divisi Komplain Solid Gold Berjangka Sebut Punya Izin Jelas

Penulis: joeviter muhammad
Editor: Noval Andriansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah nasabah SGB menuntut uang mereka dikembalikan. Para nasabah ini merugi setelah dikelabuhi oknum broker yang melakukan transaksi tanpa persetujuan nasabah. Bantah Tudingan Penipuan, Divisi Komplain Solid Gold Berjangka Sebut Punya Izin Jelas.

"Kalau dihitung hitung memang tidak sebanding antara hadiah motor dengan uang ratusan juta yang kami investasikan," katanya.

Pengusaha penyedia jasa pernikahan ini menyatakan sudah beberapa kali menuntut ganti rugi kepada pihak SGB.

Setelah hampir dua bulan ini tak ada kejelasan, dia dan beberapa nasabah lainnya menggeruduk kantor SGB di Jalan A Yani, Bandar Lampung.

Sama dengan nasabah lainnya, ia menyebut oknum broker dan wakil pialang di SGB lah yang membujuk mereka untuk terus melakukan transaksi hingga akhirnya mengalami kerugian, tanpa memperhatikan resiko yang mereka terima.

"Kita diminta top up uang Rp 10 juta agar dapat melakukan transaksi melalui aplikasi khusus. Karena mereka meyakinkan kami semakin sering melakukan transaksi maka semakin banyak untung yang diterima nasabah," katanya.

Namun selama menjadi nasabah, pria ini belum pernah sama sekali menikmati keuntungan setelah menginvestasikan uangnya.

"Saya minta uang saya dikembalikan. Sekarang usaha lagi macet, seumur umur baru kali ini saya terpaksa pinjam hutang bank untuk keperluan saya dan keluarga," katanya.

Merasa Tertipu

Lantaran merasa tertipu hingga mengalami kerugian mencapai miliaran rupiah, beberapa nasabah mengamuk di kantor Solid Gold Berjangka (SGB) Jalan Jenderal Ahmad Yani, Bandar Lampung, Senin (27/4/2020).

Seorang pria yang mengenakan kemeja biru melampiaskan kemarahannya dengan menerjang pintu kantor.

Pria tersebut tersulut emosi lantaran tak dapat bertemu dengan pihak perwakilan kantor.

Ternyata pria yang diketahui bernama Hamlet Pradipta ini datang bersama nasabah lain yang juga mengaku jadi korban penipuan.

"Saya minta uang saya segera dikembalikan. Ini jelas-jelas penipuan berkedok investasi," ungkap Hamlet.

Warga Way Kanan ini sengaja mendatangi kantor pialang saham untuk meminta uang ratusan juta yang telanjur diinvestasikan sejak beberapa bulan silam segera dikembalikan.

Ia menyebut, mulai dari sales, broker, hingga pimpinan kantor cabang pialang saham telah melakukan pembodohan terhadap nasabahnya.

"Mereka minta kita top up, transfer sejumlah uang, dan akhirnya semuanya lost (hilang)," katanya.

Halaman
1234

Berita Terkini