Viral Tokek Dibeli Rp 10 Miliar, di Kalimantan Ada yang Berani Beli Tokek Rp 179 Miliar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar video transaksi jual beli tokek rumah Rp 10 Milyar di Magelang, Jawa Tengah yang diunggah oleh akun instagram @undercover.id, Rabu (13/5/2020)

"Secara logis ambil uang di bank nominal besar lewat teller segitu besar ga bisa loh.. bisa mempengaruhi likuiditas bank.

Dan bandelannya kalau uang segitu harusnya Bank Indonesia. Kayak kita tuker uang baru, pasti bandelannya Bank Indonesia,"

"Bisa jadi itu peredaran uang palsu (cuma asumsi saja). Kalau ga ya tipu-tipu biar viral dan buru tokek," kata @ichwanrizza18.

Meski ada yang menganggap peristiwa dalam video tersebut hanya setingan, ada pula warganet yang mengatakan hal itu wajar tokek bisa dihargai Rp 10 Miliar.

Menurut warganet, hal itu wajar bagi seorang kolektor yang memiliki hobi tersebut.

Adapula yang membenarkan bahwa tokek yang memiliki ukuran lebih besar bisa dihargai tinggi, terutama oleh kolektor. 

Tokek Rp 179 Miliar

Tokek dikenal dengan hewan yang memiliki nilai jual tinggi.

Tokek merupakan hewan reptil yang suaranya sering muncul di rumah, kebun, gedung, atau bahkan hutan itu kini harganya makin mahal.

Tokek berkaki empat mirip cicak itu lebih sering dijumpai di rumah dan kini makin mudah diperoleh di pasaran untuk berbagai keperluan.

Bahkan di Kalimantan ditemukan tokek dengan berat mencapai 64 kilogram dan terjual dengan harga Rp 179 Miliar.

Tokek raksasa yang pernah ditemukan di pedalaman Kalimantan memiliki berat hingga 64 kilogram dan terjual dengan harga Rp 179 miliar, dibeli oleh pengusaha Korea melalui orang Malaysia.

Apa yang menjadikan tokek mahal harganya?

Berikut ulasan selengkapnya yang telah dirangkum Sripoku.com.

Mengutip dari Tribunnews.com, Andi Makkuraga Hidayat, warga Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, bersedia membeli tokek seberat 64 kilogram yang ditemukan di perbatasan antara Siemanggaris, Nunukan, dan Seudong, Malaysia, oleh seorang remaja, warga negara Malaysia yang tinggal di Kalabakan,seharga Rp 25 miliar per ons.

Halaman
1234

Berita Terkini