Kasus Corona di Pringsewu

Pasien Positif Covid-19 Asal Teluk Pandan Pesawaran Sembuh

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPP) Kabupaten Pesawaran Dr. Aila Karyus. Pasien Positif Covid-19 Asal Teluk Pandan Pringsewu Sembuh

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PESAWARAN - Pasien positif corona di Kabupaten Pesawaran sembuh.

Yakni tuan B warga Kecamatan Teluk Pandan.

B yang tadinya terkonfirmasi positif Covid-19 dinyatakan sembuh oleh tim medis.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Pesawaran dr Aila Karyus mengatakan, B dinyatakan sembuh setelah menjalani pemeriksaan.

"Berdasarkan pemeriksaan RT PCR yang dilakukan kepada pasien B selama dua kali, hasilnya negatif," ungkap Aila, Jumat, 22 Mei 2020.

Klaster Temboro Dominasi Lonjakan, Pasien Corona di Lampung Tembus 101 Kasus 

Wabup Fauzi Kunjungi Sekaligus Apresiasi Warga Pringsewu yang Mundur dari Penerima PKH

Disnakertrans Metro Buka Posko Pengaduan THR

Masyarakat Hidup Berdampingan dengan Corona, IDI: Dokter Dipaksa untuk Siaga

Dikatakan Aila, sebelumnya pasien B dinyatakan terkonfirmasi Positif Covid-19 setelah dilakukan pemeriksaan Swab, hingga akhirnya dirawat di Rumah Sakit Bandar Negara Husada.

"Saat ini tuan B sudah pulang, namun demikian, tuan B harus tetap melakukan isolasi mandiri dirumah selama 14 hari kedepan," katanya.

Disamping itu, Aila menyampaikan, ada satu warga asal Kecamatan Gedong Tataan yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil swab, 8 Mei 2020 silam.

Yakni pasien berinisial WY.

Menurut Aila, WY sebelumnya dinyatakan reaktif berdasarkan hasil pemeriksaan Rapid test yang dilakukan di salah satu Rumah Sakit Swasta di Lampung Selatan oleh perusahaan tempatnya bekerja, 6 Mei 2020.

Pemeriksaan rapid test itu diberlakukan bagi seluruh karyawan.

Atas hasil tersebut, YW kemudian diminta untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.

Hasil Rapid Test itu dilaporkan ke Dinas Kesehatan Lampung Selatan.

"Dikarenakan tuan WY beralamat di Gedong Tataan maka Dinas Kesehatan Lampung Selatan melaporkan hal ini ke Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran," ungkapnya.

Atas koordinasi tersebut, Tim GTPP Covid-19 Kabupaten Pesawaran segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap WY.

Selanjutnya Tim surveilans Kabupaten Pesawaran dan Puskesmas Gedong Tataan melakukan pengambilan swab.

Pihak WY sangat kooperatif dan bersedia untuk dilakukan swab dan diisolasi mandiri dirumah, karena tanpa gejala.

WY ditetapkan statusnya sebagai OTG dan positif covid19, saat ini dirawat di RS Bandar Negara Husada.

Selain Swab, Tim GTPP Covid 19 Kabupaten Pesawaran melakukan tracing terhadap keluarga pasien.

Berdasarkan hasil Rapid Test yang dilakukan kepada 3 orang keluarganya, semuanya Non Reaktif.

Klaster Temboro Dominasi Lonjakan, Pasien Corona di Lampung Tembus 101 Kasus

Klaster Temboro mendominasi jumlah lonjakan pasien positif virus corona di Lampung.

Dalam klaster ini, pasien-pasien memiliki riwayat kedatangan dari Pondok Pesantren Al Fattah, Desa Temboro, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Merujuk data Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung, jumlah pasien positif corona kembali bertambah drastis per Kamis (21/5/2020).

Dari sebelumnya 85 orang, bertambah 16 orang menjadi 101 orang. Adapun jumlah pasien 85 orang sebelumnya juga bertambah signifikan sebanyak 18 orang dari 67 orang.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung dr Reihana menjelaskan penambahan pasien positif terbaru ini kebanyakan dari klaster Temboro, tepatnya Ponpes Al Fattah, Temboro.

Pasien Positif Corona di Lampung Tembus 101 Kasus, Klaster Temboro Dominasi Lonjakan

UPDATE Corona di Lampung, Positif Covid-19 Tembus 101 Kasus, 1 Meninggal Dunia

Rutan Kotabumi Fasilitasi Video Call Bagi Warga Binaan Saat Idul Fitri

H-2 Lebaran 2020, Harga Daging Sapi di Bandar Lampung Tembus Rp 140 Ribu per Kg

"Memang pasien-pasien yang terkonfirmasi positif ini kebanyakan berasal dari Temboro dan juga hasil tracing(pelacakan) pasien positif lainnya," katanya di Posko Covid-19 Provinsi Lampung, Kamis (21/5/2020).

Rinciannya, beber Reihana, ada 8 orang dari klaster Temboro.

Sementara sisanya dari klaster Gowa, Sulawesi Selatan, sebanyak 4 orang, dan 4 orang lainnya dari daerah terjangkit.

Adapun lonjakan pasien positif corona teranyar ini, menurut Reihana, lantaran Lampung sudah memiliki alat Polymerase Chain Reaction (PCR) sendiri. Pendeteksian pasien menjadi lebih mudah dan cepat dengan PCR sendiri tanpa harus mengirim sampel uji swab ke Palembang atau Jakarta.

"PCR Lampung dari Kementerian BUMN ini setiap ujinya ada 36 sampel swab. Sebelumnya, hasil swab dari Palembang itu cukup lama keluarnya. Ada trouble-nya sampai hampir seminggu," jelas Reihana.

"Jadi, mereka yang 16 orang ini (pasien positif baru) merupakan OTG (Orang Tanpa Gejala). Alat kita, PCR ini, sudah kita fungsikan. Dan juga kerja keras pihak surveillance dengan kegigihannya," sambung Reihana.

Rincian Pasien

Pasien positif teranyar nomor 86 merupakan OTG berinisal R. Laki-laki berumur 14 tahun ini warga Tulangbawang yang merupakan santri ponpes di Temboro.

Pada 18 Mei lalu, petugas mengambil sampel swab tenggorokan yang hasilnya reaktif (positif).

Kondisinya secara umum sehat dan sedang melakukan isolasi mandiri.

Sementara pasien positif nomor 87 berinisial MZ dengan usia 20 tahun.

Laki-laki warga Way Kanan ini juga merupakan OTG.

Ia merupakan santri dari Temboro yang hasil positif uji swabnya keluar pada 18 Mei.

Saat ini, pasien tersebut dalam kondisi baik dan sedang dalam penanganan medis di Rumah Sakit ZA Pagar Alam, Way Kanan.

Lalu pasien nomor 88 yang merupakan OTG, inisial F.

Perempuan paruh baya 54 tahun ini juga warga Way Kanan.

Ia teridentifikasi kontak erat dengan pasien positif nomor 58 dari Gowa, Sulsel.

Saat ini, ia sedang menjalani isolasi di RS ZA Pagar Alam, Way Kanan, setelah hasil uji swabnya keluar swabnya pada 18 Mei lalu.

Selanjutnya pasien 89 yang merupakan OTG insial S, berumur 69 tahun, warga Lampung Selatan. Ia merupakan hasiltracing dari pasien nomor 53, seorang dokter.

Pasien ini positif setelah hasil swabnya keluar pada 18 Mei. Ia kini menjalani isolasi mandiri dengan kondisi badan sehat.

Berikutnya pasien 90, perempuan usia 25 tahun, warga Lampung Selatan. Pasien OTG ini memiliki riwayat kontak erat dengan pasien nomor 54, santri dari Temboro. Saat ini kondisinya sehat dan sedang isolasi mandiri.

Sedangkan pasien 91 adalah perempuan usia 57 tahun, warga Lamsel.

Pasien OTG ini memiliki riwayat kontak erat dengan pasien 54. Ia juga sedang isolasi mandiri dengan kondisi badan sehat.

Kemudian pasien 92, OTG insial WY berjenis kelamin perempuan.

Warga Pesawaran usia 51 tahun ini keluar hasil uji swabnya pada 18 Mei dan sedang isolasi mandiri. Kasus positif lainnya, pasien 93, berusia 57 tahun. Laki-laki warga Lampung Tengah ini memiliki kontak erat dengan pasien 94, santri dari Temboro.

Saat ini isolasi mandiri dengan kondisi tubuh sehat.

Masih dari klaster Temboro, yaitu pasien 94, laki-laki asal Lampung Tengah berumur 24 tahun.

Ia santri dari Temboro, di mana pada 7 Mei lalu melakukan uji swab yang hasilnya positif.

Tidak ada keluhan dari pasien yang saat ini sedang perawatan di RSUD Demang Sepulau Raya, Lamteng.

Sedangkan pasien 95 merupakan remaja laki-laki 13 tahun, warga Lamteng.

Ia OTG yang memiliki kontak dengan pasien 93.

Saat ini, kondisinya sehat dan sedang isolasi mandiri di rumah.

Lalu pasien 96 laki-laki berumur 16 tahun warga Lamteng, yang merupakan santri Temboro. Saat ini sedang isolasi mandiri.

Kemudian pasien 97, laki-laki umur 24 tahun, warga Lamteng, yang memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta.

Pasien 98, laki-laki umur 29 tahun, juga warga Lamteng, dengan riwayat perjalanan dari Gowa.

Pasien 99, laki-laki berumur 39 tahun warga Lamteng, yang juga memiliki riwayat perjalanan dari Gowa.

Kemudian pasien 100 yang berumur 35, perempuan inisial A, warga Metro.

Ia positif hasil dari tracing pasien 61. OTG ini tidak pernah melakukan perjalanan keluar daerah.

Saat ini kondisi tubunhnya sehat dan isolasi mandiri.

Sedangkan pasien 101 merupakan laki-laki usia 69 tahun, warga Tanggamus yang sebelumnya berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Pasien tersebut memiliki perjalanan dari Gowa dengan gejala demam, batuk, sesak napas, dengan penyakit penyerta hipertensi dan jantung. Pada 10 Mei lalu, pasien tersebut meninggal dunia.

Ia positif berdasarkan hasil uji swab dari Palembang pada 18 Mei.

"Kalau hasil tracing tidak benar, maka tidak mungkin ada banyak kasus positif ini. Semua data dari tim surveillance ini benar, apa adanya," kata Reihana.

"Masyarakat jangan resah, karena kami telah bekerja dengan jujur," imbuhnya.

Ketahui Klaster

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bandar Lampung dr Aditya M Biomed menjelaskan tujuannya mengetahui klaster pasien adalah mempermudah identifikasi dan pendataan pasien bagi tenaga medis.

"Terutama untuk melihat hasil tracing oleh tim surveillance dalam mendata pasien. Dengan data yang akurat, maka akan mempermudah tim medis menemukan pasien untuk penyembuhan," katanya, Kamis.

Aditya mengungkapkan tracing (pelacakan) berdasarkan klaster dengan cara memeriksa dengan siapa saja si pasien berhubungan dalam 14 hari ke belakang.

Terkait penambahan drastis pasien positif dari klaster Temboro, Aditya menyebut sangat wajar.

Pasalnya, tradisi di pesantren sangat guyub.

"Jadi sangat sulit memang. Budaya di pesantren untuk melakukan sosial distancing, ini dilematis. Penyebaran virus bisa sangat mudah dengan cepat," ujar Aditya. "Apalagi mereka para santri yang usia remaja ini terkadang tidurnya berdekatan, sehingga proses pemindahan virus akan lebih gampang," sambungnya. (Tribunlampug.co.id/Robertus Didik/Bayu Saputra)

Berita Terkini