Tribun Lampung Selatan

Mimpi Puluhan Tahun Warga Desa Hatta Bakauheni Terwujud, TMMD Bangun Jembatan Penghubung 2 Dusun

Editor: Reny Fitriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembangunan akses jalan penghubung dua dusun dan jembatan oleh TNI dalam program TMMD ke-108 di Dusun Merut, Hatta Kecamatan Bakauheni. Mimpi Puluhan Tahun Warga Desa Hatta Bakauheni Terwujud, TMMD Bangun Jembatan Penghubung 2 Dusun

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA - Jejak hujan yang sempat mengguyur pada malam hari, masih terlihat pada dedaunan.

Tanah pun masihlah basah.

Namun itu tidak menyurutkan semangat puluhan anggota TNI AD dari Kodim 0421 Lampung Selatan untuk kembali melanjutkan pekerjaan pembukaan badan jalan dan pembangunan jembatan yang menghubungkan dua desa di Kecamatan Bakauheni.

Selasa (7/7/2020), merupakan hari ke-9 pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-108 di Dusun Merut, Desa Hatta, Kecamatan Bakauheni.

Pelaksanaan TMMD kali ini dimulai dengan pembukaan badan jalan yang menghubungkan Dusun Merut dengan Dusun Sumbersari di Desa Klawi sepanjang 1,1 kilometer.

Keberadaan akses jalan penghubung antar dua dusun ini sudah 30 tahun lebih diimpikan masyarakat setempat.

Namun baru melalui program TMMD ke-19 dari TNI, akses jalan penghubung antar kedua dusun terwujudkan.

Kisah Gadis 14 Tahun Korban Pencabulan di Lampung Timur, Pertama Kali Digagahi Paman Sendiri

Salat Idul Adha Boleh di Lapangan, Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan 

BST Bulan Juni Mulai Dicairkan, Dialokasikan untuk 32.955 Keluarga di Tanggamus

Meski masih berupa jalan tanah namun kini badan jalan selebar 4 meter itu telah terhubung antara Dusun Merut dan Dusun Sumbersari.

Saat ini sedang menyelesaikan pembangunan 2 unit jembatan. 

Bagi warga Dusun Merut, terwujudnya akses jalan penghubung dengan Dusun Sumbersari di Desa Klawi merupakan mimpi puluhan tahun yang akhirnya dapat terwujudkan.

Pada awalnya akses jalan yang menghubungkan kedua dusun ini hanyalah akses jalan setapak.

Kala hujan deras mengguyur, warga pun tidak dapat melintas. Karena dua sungai kecil yang memotong akses jalan meluap.

Padahal akses jalan ini cukup penting bagi warga, terutama bagi anak-anak yang bersekolah di Desa Klawi.

Akses jalan ini menjadi yang terdekat untuk menuju sekolah.

Sebagian anak di Dusun Merut yang duduk di bangku sekolah menengah pertama dan menengah atas, bersekolah di SMP dan SMK yang ada di Desa Klawi.

Untuk berangkat ke sekolah, mereka harus memutar melalui Jalinsum dengan jarak yang lebih jauh.

Akses jalan ini juga sangat penting untuk mengangkut hasil perkebunan.

Sebanyak sekitar 70 kepala keluarga yang tinggal di Dusun Merut merupakan petani jagung, pisang dan kelapa.

Keberadaan akses jalan yang baru dibuka ini akan sangat mendukung kemudahan warga Dusun Merut untuk mengangkut hasil pertanian dan kebun mereka.

Karena kendaraan akan lebih mudah masuk.

"Sudah lama memang kita mengharapkan akses jalan yang menghubungkan ke Dusun Sumbersari ini bisa dibangun. Sejak awal saya tinggal di sini pada tahun 1989 silam," kata Samsuri, warga Dusun Merut.

Sebelumnya, untuk mengangkut hasil kebun jagung, pisang dan kelapa, tidak jarang warga harus memikulnya.

Karena sepeda motor pun tidak bisa masuk, apalagi saat hujan sungai akan meluap.

Harapan akan adanya pembukaan badan jalan penghubung hingga Dusun Sumbersari di Desa Klawi, sudah kerap disampaikan masyarakat.

Namun hingga puluhan tahun, mimpi itu belumlah terkabulkan.

"Karenanya kita sangat senang, saat mengetahui program TMMD dari TNI akan digelar disini. Untuk membangun badan jalan penghubung ke desa Sumbersari," ujar Samsuri yang sebelum menetap di Dusun Merut, tinggal di Kalianda.

Warga pun berharap nantinya setelah badan jalan terhubung, pemerintah Kabupaten Lampung Selatan bisa melanjutkannya menjadi akses jalan aspal.

Karena Dusun Merut, termasuk dusun yang belum terlalu berkembang.

Jumlah warga yang bermukim di dusun ini belumlah begitu ramai. Bahkan satu bangunan sekolah SD yang dulu sempat ada.

Kini sudah tutup dan digabung dengan SD di Desa Hatta.

Selain akses jalan, kendala lain yang dihadapi oleh warga yang tinggal di Dusun Merut selama ini adalah ketersediaan air bersih.

Saat musim kemarau, warga cukup kesulitan untuk mendapatkan air bersih.

"Karenanya, kita juga berterimakasih. Pada program TMMD ini, juga dibangun sumur bor untuk bisa memenuhi kebutuhan air bersih warga," kata Suyanto, warga lainnya yang sudah tinggal di Dusun Merut sejak 1979 silam.

Dandim 0421 Lampung Selatan, Lekol Kav Robinson Oktovianus Bessie, di lokasi TMMD Dusun Merut mengatakan, program TMMD memang difokuskan untuk membantu pemerintah dalam pembangunan daerah tertinggal.

Terpilihnya Dusun Merut sebagai lokasi TMMD ke-108 tahun ini merupakan usulan masyarakat dan juga masukan dari pemerintah daerah.

Ada harapan warga akan terwujudnya akses jalan penghubung dengan Desa Klawi yang telah puluhan tahun diharapkan.

Ada dua sasaran dalam kegiatan TMMD ke-108 kali ini.

Sasaran pembangunan fisik dan nonfisik.

Untuk pembangunan fisik, yakni pembangunan badan jalan penghubung sepanjang 1,1 km yang menghubungkan Dusun Merut dan Dusun Sumbersari.

Serta pembangunan 2 unit jembatan.

Lalu 4 unit gorong-gorong dan drainase di sepanjang akses jalan penghubung yang dibangun.

Serta pembangunan sumur bor untuk sumber air bersih warga sebanyak 2 unit.

Sedangkan untuk nonfisik berupa penyuluhan kesehatan, keamanan, narkoba dan juga tentang pandemi covid-19.

"Kita juga ada program bedah rumah 3 unit. Tetapi lokasinya tidak di dusun Merut ini," kata Lekol Kav. Robinson Oktovianus Bessie.(Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo)

Berita Terkini