Baca tanpa iklan
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Hetty Andika Perkasa, istri Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi sorotan publik karena masker mahal seharga Rp10 juta yang dipakainya.
Jenderal TNI Andika Perkasa pun bicara soal masker mahal ini.
Ia mengungkapkan alasan dibalik istrinya yang juga Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana ini memakai masker mahal itu.
Andika melanjutkan dikarenakan virus tersebut imunitas istrinya menurun sehingga mudah tertular virus lainnya.
Untuk itu, kata Andika, proteksi juga harus lebih ketat karena Hetty mudah lelah.
• Penuhi Kebutuhan Angkatan Bersenjata RI, Menhan Prabowo Borong Pesawat Tempur Bekas Pesaing F-35
• Dimakzulkan DPRD Jember, Bupati Faida Buka Suara
• Sapi Korban dari Jokowi Beratnya 950 Kilogram
• Sebelum Tewas Dibunuh, Calon Pengantin Sempat Tuliskan 3 Mimpi
TONTON JUGA:
Selain itu Andika pun mengatakan masker yang digunakan istrinya juga disarankan oleh dokter untuk pemakaiannya.
Hal tersebut disampaikan Andika ketika menerima kunjungan pengacara Hotman Paris Hutapea ke Mabes AD yang diunggah lewat akun Instagram resmi TNI AD, @tni_angkatan_darat, pada Jumat (24/7/2020).
"Jadi istri saya sakit berat. Saya tidak usah menyebutkan nama penyakitnya. Virus based. Pokoknya yang berhubungan dengan infeksi. Nah di saat itu kan stamina turun. Sehingga mudah tertular virus. Virus itu mudah masuk. Sehingga proteksinya harus berlebih," kata Andika.
Diberitakan sebelumnya masker yang dipakai istri Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, Hetty Andika Perkasa ternyata bukan masker biasanya.
Harganya pun mencapai lebih dari Rp 10 juta rupiah.
Diketahui, masker yang dipakai Hetty Andika Perkasa menjadi sorotan sebagian warganet.
Di setiap kesempatan, baik saat mendampingi sang suami atau bertugas sendiri, Diah Erwiany kerap memakai masker tersebut.
Masker yang dipakai Hetty Andika Perkasa tersebut sangat berbeda dengan masker kebanyakan atau yang dijual di pasaran.
Masker itu memiliki warna transparan serta ada 'mesin' kecil di bagian belakang.