TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Rumah BUMN Pertamina Lampung Tengah terus mendorong pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) binaannya dalam memanfaatkan media sosial sebagai media penjualan.
Langkah tersebut dilakukan guna bangkit di tengah pandemi Covid-19 serta dalam menghadapi tantangan usaha di era digital yang terus berkembang pesat.
Hal tersebut disampaikan oleh Supervisor Rumah BUMN Lampung Tengah Raras Pandu Respati Ningrum dalam acara Bussines to Bussines Tribun TV Lampung, Sabtu (22/8/2020).
“Tantangan memang luar bisa saat pandemi. Tetapi UMKM yang kami bina ini, mereka tipe UMKM yang sigap. Begitu mereka tahu ada pandemi tidak hanya diam dan pasrah, tetapi mencoba peluang usaha yang lain,” jelas Raras.
• Syarat Pelaku UMKM Dapat Bantuan dari Pemerintah
• Cair Agustus, UMKM Dapat Dana Stimulus Rp 2,4 Juta
• Harga Emas Hari Ini Sabtu 22 Agustus 2020, Simak Harga Beli Logam Mulia dan Harga Jual Logam Mulia
“Sejak sebelum new normal, kami dorong dan bantu mitra binaan kami untuk melakukan promosi secara online. Selain itu kita juga saling promosi produk antarsesama pelaku UMKM, sehingga membantu memperluas jaringan mereka,” sambungnya.
Lebih lanjut Raras menjelaskan, dalam sebulan sekali Rumah BUMN Lampung Tengah rutin mengadakan sosialisasi dan pelatihan secara daring.
“Untuk pelatihan Rumah BUMN ini ada sekitar 29 di Indonesia, dan setiap bulannya kami masing-masing termasuk Rumah BUMN Lampung Tengah wajib mengadakan pelatihan online,” jelasnya.
Ke depan targetnya bisa menjangkau lebih banyak pelaku UMKM.
Harapannya, supaya UMKM ini bisa lebih maju lagi, memperluas pemasaran mereka, meningkatkan skill, dan pemasaran tidak lagi secara konvensional tetapi sudah mulai masuk ke sosial media,” tutup Raras.
Saat ini sekitar 200 pelaku UMKM binaan Rumah BUMN Lampung Tengah sebagai program kemitraan Pertamina sudah merasakan manfaatnya.
Salah satunya adalah Maryani yang merupakan owner produk keripik tempe “Marinar” dari Lampung tengah.
Maryani mengaku sejak bergabung dengan Rumah BUMN Lampung tengah, dirinya merasakan progres usaha yang signifikan.
“Dari awal sewaktu belum bergabung dengan Rumah Kreatif BUMN (RKB) Pertamina yang sekarang berganti nama menjadi Rumah BUMN Lampung Tengah, saya hanya menjalankan usaha secara mandiri dan banyak kesulitan,” jelasnya.
“Tapi kemudian saya bertemu dengan Mbak Raras supervisor RKB Pertamina waktu itu dan mulai bergabung. Saya kemudian mendapatkan pendampingan, pembinaan, dan pelatihan. Di situ progres usaha kami semakin berkembang,” sambungnya.
Dalam menghadapi pandemi ini, Maryani juga mulai beralih dari metode berjulan konvensional ke cara penjualan atau promosi lewat WhatsAap.
Pengusaha keripik tempe yang akan mengikuti pameran virtual Pertamina Expo 2020 tersebut juga mengaku kini omzetnya rata-rata Rp 16 juta tiap bulan.
“Kami terus meningkatkan kualitas produksi agar walaupun omzet menurun, kita tetap jaga kualitas sehingga customer percaya dan usaha akan tetap berjalan,” pungkasnya. (Tribunlampung.co.id/Ahmad Robi)